Anti Kristus Jaman Now: PGI, PGLII, PGPI, Aras
Nasional Gereja Perlu Waspada!
Gereja pada awalnya adalah sebuah komunitas misioner,
yaitu kumpulan orang Percaya kepada Kristus yang disatukan oleh Roh Kudus ke
dalam Satu Tubuh dengan Kristus sebagai Kepala.
Dengan berjalannya waktu Gerejakemudian menjadi institusi
yang kuat seperti gereja katolik yang menyebut diri gereja yang sejati,
mewarisi tahta Petrus, meski tak mungkin dibuktikan, karena itu adalah
keyakinan iman.
Gereja Katolik mengklaim diri sebagai gereja sejati
membidatkan Gereja Protestan, sebaliknya Gereja Protestan memberikan Stigma
Pada gereja katolik sebagai anti Kristus.
Gereja-gereja protestan pun berkembang menjadi
gereja-gereja dengan institusi kuat, baik dalam bentuk sistem pemerintahan episkopal
ataupun sinodal. Bahkan Gereja Protestan juga ada yang menjadi gereja negara,
dan menyingkirkan gereja yang berbeda dengan Protestan.
Gereja-gereja yang tersingkir Karena berbeda doktrin
dengan gereja Protestan sebagai gereja negara itu menuduh gereja Protestan
sebagai anti Kristus. Pertarungan antara liberal dan injili dalam gereja
Protestan tetap berlangsung hingga saat ini, gereja injili banyak yang menuduh Gereja
Protestan yang liberal itu anti Kristus.
Salah satu perpecahan besar dalam tubuh Gereja Protestan
adalah hadirnya gereja-gereja Pentakosta dan Kharismatik. Gereja-gereja
Pentakosta dan Kharismatik yang awalnya kelompok kecil di beri stigma sebagai
bidat, sebaliknya Gereja Pentakosta dan Kharismatik menuduh gereja Protestan
anti kristus.
Perpecahan gereja juga terjadi di Indonesia,
diperkirakan terdapat lebih dari 300 sinode gereja, dan gereja-gereja itu
bernaung dalam 13 aras gereja. Awalnya yang kuat adalah PGI, dan gereja-gereja
PGI ini meminggirkan gereja-gereja lain.
Karena organisasi gereja itu makin kuat, timbulah
masalah baru, secara khusus suksesi kepemimpinan. Pemilihan ketua aras nasional
tak ubahnya seperti pemilihan pejabat publik, apalagi fasilitas yang aduhai
yang dapat diterima oleh mereka yang menjadi pemimpin aras nasional seperti
PGI.
Aras lain juga mengikuti jejak PGI, baik itu PGLII,
maupun PGPI. Kenikmatan memiliki komunitas yang kuat menggoda oknum tertentu
untuk mewujudkan sebuah institusi yang kuat, dan hadirnya institusi gereja yang
kuat kemudian menghadirkan banyak konflik, sebab nya jelas, banyak kepentingan
yang tidak memuliakan kristus sebagai kepala gereja.
Gereja perlu terus mereformasi diri sebagai tubuh
Kristus untuk hidup seperti Kristus, institusi gereja kerap menjadi penghalang
reformasi gereja terjadi, dengan alasan menguatkan institusi gereja tidak
jarang menggunakan cara-cara tak bermartabat.
Entah bagaimana ceritanya Gereja yang merupakan
komunitas missioner itu kemudian di Indonesia dilarang hadir dengan dasar
Moratorium pendirian gereja baru. Kehadiran komunitas missioner itu adalah
kedaulatan Kristus, tapi telah dibelenggu menjadi kedaulatan aras nasional di
Indonesia dengan memakai tangan pemerintah.
Saat ini terjadi sebuah gerakan besar diseluruh dunia
yang ingin menghadirkan kembali gereja sebagai komunitas missioner dengan
kristus sebagai kepala. PGI,PGLII dan gereja-gereja aras nasional jangan
menjadi anti Kristus, yaitu dengan cara menghambat hadirnya gereja-gereja baru.
Apalagi hak berserikat dan berkumpul adalah hak-hak asasi manusia, dan tidak
ada satu institusi gereja pun yang dapat mengklaim ajaran gerejanya yang mutlak
benar.
Dr. Binsar A. Hutabarat
https://www.binsarinstitute.id/2025/08/anti-kristus-jaman-now.html