Memperingati Kenaikan Yesus Ke Surga
Memperingati kenaikan Yesus ke Surga secara bersamaan juga berarti mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan Yesus kembali.
Injil Lukas menjelaskan, “Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicata kepada mereka tentang Kerajaan Allah.”(Kisah Para Rasul 1:4)
Setelah kebangkitan, Yesus menampakkan diri kepada murid-muridnya secara berulang-ulang. Artinya, murid-murid Yesus tidak melihat Yesus secara sekilas, tetapi dalam waktu yang cukup lama, dan murid-murid melihat Yesus secara berulang-ulang selama empat puluh hari sebelum kenaikan Yesus ke Surga. Kebangkitan Yesus benar-benar nyata, murid-murid Yesus adalah saksi-saksi hidup.
Yesus menjelaskan bahwa kedatangan-Nya adalah membawa Kerajaan Allah, dan kerajaan Allah yang dibawa oleh Yesus itu telah mengalahkan kerajaan kegelapan. Melalui kematian Yesus dikayu salib, kegelapan, Iblis, dosa tidak lagi berkuasa atas mereka yang percaya. Mereka yang percaya kepada Yesus dipindahkan dari kerajaan kegelapan untuk masuk dalam kerajaan Allah.
Murid-murid Yesus sempat bertanya kepada Yesus, “Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi israel?”(Kisah Para Rasul 1:7). Yesus menjawab, :Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya.”
Bagaimanakah manifestasi kerajaan Allah yang dihadirkan Yesus, dan mengapa murid-murid Yesus masih berharap agar Yesus memulihkan kerajaan bagi Isarel?
Kerajaan Allah
Yesus berkata, “ Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.” (Matius 28: 18). Selanjutnya, Yesus memerintahkan murid-murid-Nya untuk menjadikan segala bangsa Murid Yesus. Sebagai jaminan atas perintah itu Yesus menjanjikan penyertaan-Nya sampai akhir zaman.
Manifestasi kerajaan Allah secara wilyah belum nampak secara nyata, kejahatan, dosa masih merajalela. Orang-orang benar hidup menderita, orang-orang fasik bertindak semena-mena dan mengalami keberuntungan. Pertanyaannya kemudian, dimanakah kerajaan Allah yang dibawa Yesus ke bumi?
Yesus memang telah datang membawa kerajaan Allah dengan mati di kayu salib, memindahkan mereka yang percaya kedalam kerajaan Allah, serta memberikan Roh Kudus kepada mereka yang percaya untuk menolong orang percaya hidup secara benar sebagai warga kerajaan Allah.
Namun, kerajaan kegelapan masih ada di dunia. Iblis dengan pengikut-pengikutnya belum dibuang ke dalam api yang kekal. Itulah sebabnya mereka yang rohani, hidup sebagai warga kerajaan Allah mengalami pergumulan hidup didunia, Mengalami perlawanan dari mereka yang menjadi alat kegelapan, iblis yang masih diijinkan Tuhan hadir di dunia.
Pada saat kedatangan Yesus yang kedua, Yesus akan datang sebagai hakim untuk memisahkan mereka yang menjadi warga kerajaan Allah dari mereka yang hidup sebagai warga kerajaan kegelapan. Itulah sebabnya kedatangan Yesus yang kedua, merupakan sukacita besar bagi warga kerajaan Allah yang sedang menantikan kedatangan Raja mereka.
Sebaliknya bagi mereka yang hidup dalam kerajaan kegelapan, kedatangan Yesus yang kedua sebagai hakim, merupakan peristiwa yang amat menakutkan, karena pada waktu itu Yesus akan melemparkan kerajaan kegelapan kedalam api yang kekal.
Bagi orang percaya, memperingati kenaikan Yesus adalah sebuah sukacita besar, karena Yesus yang mati di kayu salib untuk menebus dosa-dosa manusia itu benar-benara hidup. Selama empat puluh hari berulang-ulang dan banyak murid Yesus menyaksikan Yesus yang bangkit dari kematian.
Pada peristiwa kenaikan, murid-murid menyaksikan kenaikan Yesus. Malaikat Tuhan menjelaskan, bahwa Yesus yang naik kesurga itu akan datang kembali dengan cara yang sama. Perkataan malaikat itu memastikan bahwa kedatangan Yesus juga merupakan peristiwa nyata. Kebenaran itu diteguhkan ketika murid-,murid menerima Roh Kudus yang dijanjikan Yesus setelah kenaikan Yesus ke surga.
Kerajaan Allah itu sudah datang dibawa Yesus, dan kerajaan Allah telah menaklukan kerajaan kegelapan, dan manifestasi kerajaan Allah itu secara sempurna akan terjadi pada waktu kedatangan Yesus kembali sebagai raja.
Segala kemuliaan hanya bagi Tuhan.
Dr. Binsar A. Hutabarat
No comments:
Post a Comment