Visi Keilmuan Pendidika Tinggi Keagamaan Kristen Indonesia (PTKKI )
Salah satu persoalan mengapa Sekolah Tinggi Teologi/Pendidikan Tinggi Keagamaan Kristen di Indonesia tidak memiliki jati diri yang jelas atau tidak mampu menjadi agen pengembangan ilmu teologi Kristen atau Rumpun ilmu agama Kristen adalah masih belum jelasnya Visi keilmuan program pada institusi PTKKI.
Visi Keilmuan atau pengembangan keilmuan merupakan hal yang sangat penting, perumusan Rencana Induk Pengembangan Ilmu Pengetahuan itu seharusnya mendasari Rencana Induk Pengembangan Pembangunan sebuah PTKKI.
Lebih parah lagi, karena tidak mampunya banyak PTKKI membuat rencana induk pengembangan ilmu pengetahuan, maka Road Map Pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat dengan sendirinya tak ada landasan bagi Rencana pengembangan Pendidikan dan pengajaran, demikian juga rencana pengembangan Penelitian dan pengabdian masyarakat, apalagi integrasi antara ketiganya.
Bagaimana mungkin PTKKII mampu mengintegrasikan Pendidikan dan pengajaran, Penelitian dan pengabdian mesyarakat jika tidak memiliki Rencana Induk Pengembangan Ilmu Pengetahuan?
Itulah sebabnya Pada umumnya PTKKI di Indonesia untuk memenuhi standar minimum DIKTI merasa kepayahan, bahkan banyak keluhan terhadap 9 Standar Dikti yang menjadi acuan akreditasi saat ini.
Saya terheran-heran Ketika beberapa perkumpulan PTKKI menggelar pelaksanaan AUDIT MUTU INTERNAL (AMI) sebagai persiapan untuk memenuhi tuntutan akreditasi. Kenapa saya heran? Banyak mereka yang mengikuti AMI itu tidak paham dokumen mutu. Pertanyaan saya kemudian apa yang akan di audit para lulusan AMI itu?
Keheranan saya terbukti Ketika mereka yang lulus AMI dengan sertifikat Auditor itu ternyata tidak memiliki kontribusi bagi peningkatan sebuah PTKKI.
Sebelum AMI para dosen PTKKI juga banyak yang mencoba meyusun Dokumen Mutu. Banyak diantara mereka yang belajar itu tidak peduli dengan kebijakan terkait dengan SPMI, akibatnya adalah dokumen mutu yang ada di PTKKI hanya sebuah dokumen yang jauh dari pemahaman. Apalagi Ketika penyusun Dokumen mutu itu tak memahami kurikulum mengacu KKNI.
Hal lain yang menarik adalah bagaimana sebuah institusi Pendidikan Menyusun dokumen mutu, sedang mereka tidak memiliki Rencana Induk Pengembangan Ilmu Pengetahuan?
Sebuah Institusi Pendidikan sejatinya memiliki identitas yang dituangkan dalam STATUTA. Berdasarkan STATUTA itulah Pendidikan itu bukan hanya perlu membuat rencana induk pengembangan bangunan kampus, tetapi juga pengembangan ilmu pengetahuan dari bidang ilmu yang ad di institusi itu.
Pengembangan Kampus perlu mengacu pada pengembangan ilmu pengetahuan, itulah sebabnya pengembangan ilmu pengetahuan yang didasarkan visi keilmuan itu perlu disusun secara tepat. Dengan adanya Rencana Induk Pengembangan Ilmu Pengetahuan itulah maka PTKKI dapat menetapkan kebijakan akademik, standar akademik, peraturan akademik, serta pedoman akademik. Dokumen-dokumen itu perlu ada untuk Menyusun Dokumen Mutu .
Kegagalan PTKKI Menyusun dokumen Pendidikan di atas membuat PTKKI tak mampu memenuhi tuntutan Akreditasi. Apalag sebelum akreditasi 9 Standar itu PTKKI merasa nyaman, karena dengan memasukkan dokumen akreditasi, dan lolos AK (Asesment Kecukupan) apalagi kemudian dinyatakan akan ada AL (Assestment Lapangan) dan sudah pasti terakreditasi. Akibatnya banyak tersiar kabar penjualan Ijazah dari PTKKI yang terakreditasi namun tidak bermutu.
Tidak jelasnya Visi keilmuan PTKKI membuat PTKKI sulit lolos akreditasi standar 9. Mungkin karena tidak jelasnya Visi keilmuan PTKKI, maka Lembaga Akreditasi Mandiri keagamaan Kristen belum juga hadir di negeri ini.
Saya pernah mendengar dari seorang Prof. Keagamaan, bahwa LAM Keagamaan telah siap berdiri, tapi hingga saat ini tidak ada kabarnya, bahkan DBK telah meminta pengunduran waktu ke BAN PT agar akreditasi Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen diharapkan tetap ke BAN PT sampai terbentuknya LAM Keagamaan.
Timbul pertanyaan, ada apa dengan PTKKI? Bagaimana dengan kualitas mutu PTKKI? Bagaiman peran asesor Pendidikan keagamaan Kristen selama bertahun-tahun? Mengapa PTKII gagap dengan Akreditasi menggunakan 9 Standar?
Dr. Binsar Antoni Hutabarat
https://www.binsarinstitute.id/2022/04/visi-keilmuan-ptkki.html
No comments:
Post a Comment