Sumpah Pemuda
Pemuda masa kini
menghadapi tantangan yang jauh lebih berat dibandingkan masa-masa sebelumnya.
Pemuda menghadapi tantangan kemiskinan, pengangguran, buta aksara, hingga
terinfeksi HIV/AIDS. Jumlah pemuda mencapai 18 persen dari total penduduk
dunia. Namun sekitar 200 juta pemuda dunia hidup miskin, 88 juta menganggur,
dan 160 juta pemuda mengalami masalah gizi. Selain itu, 130 juta pemuda masih
buta aksara dan 10 juta anak muda hidup dengan HIV AIDS.
Kondisi pemuda
yang memilukan tersebut ada di
Bambang Trijoko,
Asisten Deputi Pemberdayaan Lembaga Kepemudaan Deputi Bidang Pemberdayaan
Pemuda Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), di Jakarta, Selasa
(2/6). Pada Temu Konsultasi Organisasi Kepemudaan Tingkat Nasional 2009 yang
bertajuk Paparan Life Skill melalui lembaga kepemudaan melaporkan pemuda
Laporan Komisi
Penanggulangan AIDS (KPA) melengkapi tantangan berat yang kini dihadapi pemuda
Bonus Demografi
Pemuda adalah
penduduk usia produktif, populasi pemuda yang besar tersebut sesungguhnya
merupakan bonus demografi yang dapat membawa
Pemerintah wajib
mempersiapkan generasi muda bagi kesinambungan Indonesia, populasi pemuda yang
besar menuntut tersedianya biaya
pendidikan yang tinggi, namun itu bukanlah pemborosan karena investasi untuk
pendidikan merupakan kunci utama untuk dapat memanfaatkan bonus demografi yang
Indonesia miliki secara optimal.
Jauh-jauh hari
Plato telah mengingatkan, manusia adalah mahkluk yang paling lemah lembut dan
ilahi bila ia dijadikan demikian oleh pendidikan yang benar, tetapi dialah
manusia yang degil di dunia ini, kalau tidak dididik baik atau sebaliknya
dididik salah.
Yohanes Amos
Comenius (Komensky), bapak pendidikan modern berujar, pengetahuan yang luas
dapat menghalangi terjadinya banyak kesalahan dari pihak manusia. Manusia tidak
boleh hanya mengumpulkan fragmen pengetahuan secara dangkal karena itu bisa
berdampak buruk bagi sesamanya. Pengetahuan yang luas tesebut hanya bisa di
dapat melalui pendidikan yang berkualitas. Jadi pemuda tidak hanya
diperlengkapi dengan ilmu pengetahuan tertentu, tetapi juga tujuan dari ilmu
pengetahuan yang adalah untuk kesejahteraan manusia, yaitu suatu pendidikan
yang terintegrasi.
Apabila
pemerintah mampu memfasilitasi penduduk produktif itu dengan pendidikan
berkualitas, bonus demografi akan menjadi peluang untuk membawa Idonesia
menjadi lebih sejahtera.
Peluang bencana
Berdasarkan
standar nasional pendidikan 65 % pendidikan di Indonesia masih berada dibawah
standar, hanya 35 persen pendidikan di Indonesia yang memenuhi standar
tersebut. Rendahnya kualitas pendidikan di
Dari sekitar
250.000 sekolah, mulai tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah atas dan
sederajat, hanya sekitar 16.000 sekolah atau tak sampai 7 % yang memiliki
perpustakaan sekolah. Sekolah yang memiliki perpustakaan itu sebagian besar
sekolah menengah atas dan sekolah menengah pertama. Itulah sebabnya minat baca
pelajar
Penyediaan
pendidikan berkualitas dan murah kalau tidak ingin dikatakan gratis, karena
sampai saat ini belum ada pendidikan gratis, yang ada hanya SPP gratis, mustahil
dipenuhi secara cepat dengan 20 % anggaran pendidikan sesuai yang ditetapkan
dalam UU Sisdiknas. Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (sisdiknas) serta kesepakatan antara DPR dan pemerintah menetapkan
gaji pendidik tidak termasuk dalam lingkup anggaran pendidikan sebesar 20%
APBN.
Dengan alokasi
pendidikan saat ini yang memasukan gaji guru dalam lingkup anggaran pendidikan
berdasarkan keputusan Mahkama Konstitusi. Pendidikan
Menurut data UNDP hampir 55% dari
laki-laki berumur 12 – 17 tahun di Indonesia hanya mengecap pendidikan
sampai SMP, dan 30% hanya menikmati sampai dengan SD, itupun
pada sekolah dengan mutu rendah . Jumlah
guru dengan standar mutu competence,
untuk
Lemahnya
kompetensi pemuda karena tidak memiliki akses pendidikan berkualitas
menyebabkan pengangguran terus bertambah, kemiskinan dan pengangguran inilah
yang membuat pemuda mudah tergoda untuk melakukan tindak kriminal dan jatuh
pada kehidupan seks bebas serta narkoba yang menjadi pintu masuk HIV/AIDS.
Pada sisi lain,
pemuda yang dididik salah telah merepotkan banyak orang di
Rakyat bersalah
jika tidak mau memperoleh pendidikan yang berkualitas dan benar, namun,
pemerintah yang ber-lambat lambat
menyediakan pendidikan yang berkualitas juga patut dipersalahkan
Pemuda
Binsar Antioni
Hutabarat
https://www.binsarhutabarat.com/2022/05/sumpah-pemuda-indonesia-masa-kini.html
No comments:
Post a Comment