Thursday, November 17, 2022

Tanggung Jawab Guru

 


Tanggung Jawab Guru

Saudara-saudaraku, janganlah banyak orang di antara kamu mau menjadi guru, sebab kita tahu, bahwa sebagai guru kita akan dihakimi menurut ukuran yang lebih berat. Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barang siapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang yang sempurna yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya. (Yakobus 3:1-2)
 

Dosa Karena Lidah

Salah satu tanda kedewasaan Kristen adalah kemampuan untuk mengendalikan lidah. Barang siapa bisa mengendalikan lidahnya, maka dia bisa mengendalikan tubuhnya.

Lidah atau perkataan yang keluar dari mulut kita seharusnya memberikan kebaikan, kontribusi positif bagi kehidupan bersama, menghibur, menguatkan, menegur, memperbaiki kesalahan. Tetapi pada saat yang bersamaan kita tahu tak ada yang bebas dari kesalahan

Bagaimanapun kuatnya kita menjaga perkataan kita, selalu saja ada kesalahan yang keluar ketika kita mengucapkan sesuatu. Perkataan kita bukannya menghiburkan, memberkati tapi menimbulkan kepedihan, kemarahan, dan pertengkaran. Lidah seperti api neraka yang menimbulkan konflik antar manusia.

Kita kerap mendengar banyak konflik karena ada perkataan-perkataan yang membangkitkn kemarahan orang lain. Bahkan di negeri ini tidak sedikit koflik besar meledak hanya karena perkataan-perkataan yang tidak tepat. Apalagi berita hoax telah benyak menyulut konflik kecil maupun besar.

 
Lidah Seorang Guru

Mengapa Alkitab mengatakan janganlah banyak orang mau menjadi guru? Menjadi guru wajib mememiliki lidah seorang guru. Teladan seorang guru adalah Yesus Sang Guru Agung. Yesus tak bersalah dalam perkataan dan perbuatan, karena itu patut mendapat sebutan guru agung.

Mereka yang mau menjadi guru perlu meneladani kehidupan Yesus, baik dalam perkataan maupun perbuatan. Repotnya, tak ada seorangpun dari kita yang bebas dari salah dalam perkataan dan perbuatan.

Tapi, apakah kita tidak boleh menjadi guru? Padahal guru adalah jabatan mulia. Guru perlu hadir menjadi teladan dalam perkataan dan perbuatan?

Tanggung Jawab Guru

Mereka yang telah berjuang keras mengendalikan perkataan dan perbuatan yang berdasarkan kebenaran dengan meneladani Yesus perlu memegang jabatan guru yang penting itu.

Pada sisi lain, tanda kedewasaan seorang Kristen adalah kemampuannya menguasai lidah, berarti juga menguasai seluruh tindakannya. Meski tidak sempurna seperti Yesus, mereka yang telah berjuang mengendalikan perkataan dan perbuatannya dengan meneladani Yesus bisa menduduki jabatan guru, namun perlu dengan perasaan takut dan gentar, karena sesungguhnya seorang guru tidak bebs dari salah dalam perkataan dan perbuatan.

Seorang guru perlu terus menerus belajar agara tidak mengucapkan perkataan yang salah, demikian juga hidup dalam kebenaran firman Tuhan.

Hanya dengan bergantung pada Allah dan hidup mengikuti teladan Sang guru Agung, guru-guru pada saat ini dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.

Menghadirkan generasi yang memuliakan Tuhan dan mengusahakan perdamaian dan menegakkan keadilan dalam hidup bersama merupakan tanggung jawab guru.

 

Dr. BinsarAntoni Hutabarat


https://www.binsarhutabarat.com/2022/11/tanggung-jawab-guru.html

No comments:

Post a Comment

Pilkada Jakarta: Nasionalis Vs Islam Politik

  Pilkada Jakarta: Nasionalis Vs Islam Politik Pernyataan Suswono, Janda kaya tolong nikahi pemuda yang nganggur, dan lebih lanjut dikat...