Tuesday, January 30, 2024

Ditinggalkan Allah

 Ditinggalkan Allah? Religious







Teriakan Yesus saat di salib, AllahKu...AllahKU...Mengapa Engkau Meninggalkan AKU....

menanamkan kesan mendalam bukan hanya perihal ngerinya hukuman dosa yang ditanggung Yesus di kayu salib, tapi itu adalah realitas kengerian nasib manusia yang meninggalkan Allah. 

Kegelapanm penderitaan, maut menjadi amat menakutkan. Syukurlah, ketakutan itu telah ditanggung oleh Yesus, dan kita tak perlu menerima hukuman kekal yatng amat mengerikan.

Pelukisan penyaliban Yesus amat mengerikan. Pelukisan rasa sakit yang dapat kita baca dalam ktab Injil tetap saja tak mampu menyingkapkan hakikat kengerian penderitaan Yesus. Makian yang tak patut diterima Yesus dari mereka yang menyalibkan Yesus, hingga kedasyatan alam yang merespons tragedi memilukan, menjadi misteri yang tak akan terkuak tuntas. Tetapi. semua itu hanya cukup menolong manusia mengetahui sedikit tentang besarnya kasih dan keadilan Allah. Siapa yang sanggup memahaminya?

Kegelapam yang menutupi sekitar penyaliban Yesus, Gempa bumi, hingga peristiwa tidak biasa terkait kebangkitan orang-orang kudus dari kubur, yang tak bisa kita pahami dengan sempurna, terkoyaknya tirai bait Allah. Semua kejadian dasyat itu menggetarkan mereka yang punta nurani. Tapi, bagi mereka yang bernafsu menyalibkan Yesus, kejadian tak biasa itu hanya menjadi pengganggu sementara,

Yesus memang tidak mati karena nafsu manusia yang ingin menyalibkannya, bukan juga karena kebuasan Iblis. Yesus mati karena kasih Nya. Keadilan Allah digenapi dalam kerelaan Yesus mati di salib untuk menebus dosa manusia. Siapa yang sanggup memahaminya?

Janganlah kiranya kita ditinggalkan Allah, karena kegeapana dan kengerian hukuman maut tak kuat kita menanggungnya, syukurlah Yesus Kristus telah menanggung hukuman dosa itu, dan kita tidak ditinggalkan Allah.

https://www.binsarinstitute.id/2023/04/ditinggalkan-allah.html

No comments:

Post a Comment

Nilai eksklusive agama

S atu Tuhan banyak agama Soal nilai-nilai eksklusive agama   Dialog agama sejatinya tak boleh meminggirkan nilai-nilai eksklusive agam...