Showing posts with label Evaluasi Pendidikan. Show all posts
Showing posts with label Evaluasi Pendidikan. Show all posts

Tuesday, March 19, 2024

Konferensi Kurikulum Nasional

 Konferensi Kurikulum Nasional





Konferensi kurikulum perguruan tinggi rumpun ilmu keagamaan Kristen sesungguhnya telah di gagas sejak lama, bersyukur melalui perjuangan yang tidak mudah, dan karena dukungan banyak Asesor Perguruan Tinggi baik Asesor Ban PT maupun Asesor akreditasi Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan (LAM-Dik) rencana itu akhirnya mengerucut pada penetapan tanggal konferensi kurikulum pada tanggal 3-4 April 2024 bertempat di STT Kerusso Indonesia.

Konferensi Kurikulum Nasional Rumpun Ilmu Keagamaan Kristen bertema "Pengembangan Kurikulum Ilmu Keagamaan Kristen Mengacu Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka" merupakan kebutuhan Sekolah Tinggi Teologi di Indonesia.

Hadirnya Juknis Dirjen Bimas Kristen 2021 memberikan idikasi bahwa perguruan tinggi keagamaan Kristen banyak yang mengalami kebingungan untuk mengembangkan kurikulum mereka. Untuk merespons itu maka berdirilah Asosiasi Program Studi Ilmua Keagamaan (APSIK) dan berbadan hukum, yang awalnya bernama Asosisi Prodi Teologi dan PAK (APROTEPAK). 

Selanjutnya, hadirnya Keputusan Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Kristen nomor 170 tahun 2023 tentang Panduan Implementasi Merdeka Belajar- Kampus Merdeka dalam Kurikulum Program Studi pada Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen  menyadarkan APSIK bahwa banyak perguruan tinggu keagamaan Kristen yang masih gagap menyusun kurikulum mengacu KKNI apalagi dalam implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Demikian juga dengan permendikbudristekdikti nomor 53 tahun 2023 tentang penjaminan mutu.
Dr. Binsar A. Hutabarat yang menjadi Keynote Speaker konferensi kurikulum pada tanggal 3-4 April 2024 adalah seorang doktor Evaluasi Pendidikan dengan disertasi terkait Kurikulum mengacu KKNI. Pada tahun 2017 setelah menyelesaikan doktor pendidikan  telah melatih lebih dari 60 STT di Indonesia terkait Kurikulum mengacu KKNI, bahkan beliau banyak memberikan pendampingan secara khusus kepada beberapa STT di banyak tempat. Namun, mengingat pengembangan kurikulum bukanlah sebuah kegiatan insidental, apalagi sekadar memenuhi akreditasi, maka perguruan tinggi perlu memiliki tim pengembang kurikulum program studi yang mengacu pada dokumen Kebijakan Pengembangan Kuirkulum Program Studi. 
Berdasarkan penelitian Dr, Binsar A. Hutabarat, adanya tim pengembangan kurikulum itu masih langka di perguruan tinggi keagamaan Kristen, itulah sebabnya terjadi kebingungan dalam pengembangan kurikulum merdeka belajar kampus merdeka. Jika kondisi itu dibiarkan maka perguruan tinggi keagamaan Kristen akan kehilangan arah, dan luaran perguruan tinggi menjadi tidak jelas, akibatnya Gereja dan lembaga Kristen pengguna luaran perguruan tinggi keagamaan Kristen dirugikan, dan sulit mengalami kemajuan dengan luaran yang tidak memenuhi kebutuhan pengguna. Apalagi akreditasi perguruan tinggi keagamaan Kristen umumnya hanya mampu memenuhi standar terakreditasi, bahkan tidak sedikit yang tidak mampu terakreditasi.
Berdasarkan pertimbangan di atas maka APSIK yang dinakhodai Dr. Binsar A. Hutabarat menggelar konferensi kurikulum pada 3-4 April 2024. Bersyukur atas dukungan anggota APSIK, STT-STT di Indonesia, kiranya konferensi itu bukan menjadi yang pertama dan terakhir, tapi menjadi awal peningkatan mutu kurikulum perguruan tinggi keagamaan Kristen, yang akhirnya akan bermuara pada luaran yang memenuhi kebutuhan pengguna, bahkan perguruan tinggi sebagai institusi yang dapat membuat perubahan tercepat bagi peningkatan kehidupan masyarakat, terwujud juga dalam perguruan tinggi keagamaan Kristen/STT sebagai institusi yang dapat menghasilkan perubahan tercepat kearah kemajuan bagi gereja, pendidikan Kristen dan lembaga keagamaan Kristen di Indonesia dan di seantero dunia.

https://www.binsarinstitute.id/2024/03/konferensi-kurikulum-nasional.html

Saturday, March 18, 2023

Apa kabar riset grup PTKK

 Apa kabar riset grup PTKK?





Pendidikan tinggi mendapatkan mandat untuk melaksanakan pendidikan, pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat biasa disebut Tridharma Pendidikan Tinggi.  Apabila Tridharma pendidikan tinggi dilaksanakan dengan baik, maka kontribusi PTKK bagi kemajuan gereja dan masyarakat akan terlihat. PTKK perlu menjadi agen perubahan kearah yang lebih baik.

Pertanyaanya kemudian, apa yang perlu dilakukan PTKK untuk memaksimalkan kontribusinya terhadap gereja, masyarakat, bangsa dan negara?

Manurut saya pembentukan riset grup pada setiap PTKK menjadi salah satu strategi jitu untuk menghadirkan temuan-temuan yang bermanfaat bagi pengembangan gereja dan masyarakat. Kelompok -kelompok riset itu penting untuk mencapai visi keilmuan program studi, dan tentu saja melalui temuan-temuan baru itu, pengabdian masyarakat dapat dilaksanakan terintegrasi dengan pengembangan keilmuan program studi.

Karya-karya penelitian dan pengabdian masyarakat yang terintegrasi akan memudahkan terjadinya integrasi pendidikan pengajaran, Penelitian dan pengabdian masyarakat. Pendidikan pengajaran pada PTKK akan berkembang dengan memanfaatkan hasil-hasil Penelitian dan pengabdian masyarakat.

Saat ini dosen PTKK bukan hanya bingung dengan persyaratan artikel ilmiah untuk mendapatkan jabatan fungsional atau mengajukan kenaikan jabatan fungsional karena minimnya kelompok riset, yang kemudian berujung minimnya hasil-hasil Penelitian dosen. Itulah sebabnya pengabdian masyarakat di PTKK sering kali tidak terkait dengan bidang ilmu program studi di PTKK. Hingga saat ini saya belum menemukan jurnal pengabdian masyarakat yang diterbitkan PTKK.

Kita sempat tercengan dengan peningkatan publikasi ilmiah pada jurnal nasional dan jurnal internasional, kita tentu bersyukur dengan peningkatan publikasi karya ilmiah dosen itu. Tapi, sebagaimana terjadi pada publikasi karya ilmiah pada dosen diluar PTKK yang tidak berelasi dengan kemajuan ilmu pengetahuan, ternyata itu juga terjadi pada PTKK.

Joki jurna scopus, jurnal bereputasi, jurnal terindeks Sinta kini tumbuh dengan subur menyasar dosen-dosen PTKK. Apalagi saat ini pengajuan jabatan fungsional baik pada jabatan asisten ahli dan lekor kepala yang dilaksanakan online dan berada di Dirjen Bimas Kristen sudah mulai berjalan dengan baik, setelah beberapa tahun sempat terhenti karena peralihan pengurusan secara manual ke aplikasi online Jafung. 

Pengurusan Jafung Lektor kepala sampai Profesor berada di Sipak.diktis yang dikelola oleh direktur pendidikan Islam. Pengelolaan ini untuk dosen Kristen masih perlu banyak perbaikan, dan tahun ini adalah awal pengurusan jafung online itu bagi dosen agama Kristen.

Kembai pada kelompok riset, dengan adanya kelompok riset maka publikasi artikel ilmiah hasil riset dapat berjalan dengan baik dan terus mengalami peningkatan. Jika tidak ada kelompok-kelompok riset itu, bagaimana bisa publikasi artikel di jurnal dengan dua penulis, bahkan tidak jarang ada tiga atau empat penulis. 

Saya tidak paham kerja sama Penelitian model apa yang terjadi dalam publikasi jurnal scopus, atau jurnal bereputasi lainnya, termasuk jurnal terindeks Sinta. Apalagi banyak artikel yang dipublikasikan di jurnal scopus, jurnal bereputasi itu bukan hasil Penelitian. Karenamemang kelompok-kelompok riset itu sulit di jumpai di PTKK. Itulah sebabnya banyaknya publikasi ilmiah pada sebuah STT tidak berbanding lurus dengan kualitas perguruan tinggi.

Kelompok-kelompok riset ini juga bisa dibangun pada asosiasi-asosiasi program studi. Saya bersyukur atas adanya usaha asosiasi program studi teologi dan Pendidikan Agama Kristen (ASPROTEPAK) yang sedang mengusahakan kelompok riset antar perguruan tinggi. Kiranya usaha mengarusutamakan PTKK dapat segera terwujud.


Dr. Binsar A, Hutabarat

Ketua Umum ASPROTEPAK

https://www.bhi.binsarhutabarat.com/2023/02/apa-kabar-riset-grup-ptkk.html

https://www.binsarhutabarat.com/2023/02/apa-kabar-riset-grup-ptkk.html

Friday, November 25, 2022

Hari Guru Nasional Tahun 2022

 Hari Guru Nasional Tahun 2022

Pada peringatan Hari Guru Nasional, 25 November Tahun 2022, ada beberapa catatan penting yang perlu menjadi perhatian pemerintah,  organisasi-organisasi guru nasional, serta semua elemen bangsa untuk meningkatkan kualitas Pendidikan di Indonesia.

Catatan terkait kebijakan Profesionalisme Guru

Catatan penting pada Hari Guru Nasional Tahun 2022 saya rumuskan dari hasil Penelitian terkait  Proresionalisme Guru di Indonesia dalam perspektif kebijakan pemerintah yang menetapkan guru sebagai jabatan professional.

1.Profesionalisme guru masih menjadi isu kritis di negeri ini. Peningkatan kualitas guru di Indonesia tidak sebanding dengan makin kompleksnya tantangan yang harus dihadapi guru, akibatnya pendidikan di Indonesia terus mengalami kemerosotan.

Peningkatan kualitas guru di Indonesia belum bisa bebas dari “slogan guru tanpa tanda jasa” guru mendapatkan penghormatan yang tinggi, tapi belum mendapatkan penghargaan yang pantas sebagaimana di lantunkan dalam  lagu “Umar Bakrie” . Guru mendapatkan penghormatan, namun kurang dihargai. Profesi guru menjadi pilihan terakhir setelah pilihan-pilihan lain tidak tercapai.

2.Kebijakan Profesionalisme Guru

Penetapkan guru sebagai jabatan profesional menurut beberapa pengamat pendidikan memang sebuah revolusi penting yang perlu mendapat dukungan semua elemen bangsa, namun untuk menghadirkan guru-guru professional sebagaimana ditetapkan oleh undang-undang perlu usaha keras.

Pemerintah perlu menggelontorkan kebijakan-kebijakan yang mendukung hadirnya guru-guru professional di Indonesia.Profesionalisme guru itu bergantung pada sarana dan parasana Pendidikan guru, peningkatan gaji guru. Jangan biarkan guru memenuhi kebutuhan dasar hidupnya dengan mencari pekerjaan tambahan.

3.Pendidikan Sekolah Guru 

Menurut saya pendidikan sekolah guru berkualitas menjadi amat strategis dalam meningkatkan kualitas guru, pemerintah perlu memberikan alokasi dana khusus untuk peningkatan kualitas pendidikan guru pada Pendidikan tinggi negeri maupun swasta.

Seiring dengan meningkatnya penghargaan terhadap guru, itu akan  meningkatkan komitmen masyarakat untuk menjadi guru, karena itu pendidikan guru harus melakukan seleksi yang ketat untuk menyaring calon-calon guru.  Input calon guru tentu saja berbanding lurus dengan luaran guru yang berkualitas.

4. Peningkatan Kualitas Guru dan Kompetensi Nasional

Peningkatan kualitas guru akan berdampak langsung pada peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia, dan peningkatan kualitas Pendidikan akan berbanding lurus dengan meningkatnya kompetensi manusia Indonesia.

Kompetensi yang tinggi dari manusia-manusia Indonesia, khususnya usia produktif akan memampukan Indonesia memanfaatkan jendela peluang, untuk kemudian meningkatkan derajat manusia Indonesia, dan mendudukkan Indonesia sejajar dengan negara-negara maju di dunia.

Interpretasi terhadap Tuhan beragam karena manusia terbatas.

http://dlvr.it/TDQy4L