Showing posts with label Hubungan Agama dan Masyarakat.. Show all posts
Showing posts with label Hubungan Agama dan Masyarakat.. Show all posts

Wednesday, January 31, 2024

Perlunya menguatkan kebersamaan

 


Kabar hadirnya badai di penghujung tahun baru 2023 tentu saja mendebarkan, banjir tahunan yang menjadi rutinitas tahunan kian meresahkan, khususnya para ibu yang tentunya terbayang betapa lelahnya membersihkan rumah dan peralatan rumah tangga setelah surutnya banjir.

Syukur badai yang di prediksi hadir tanggal 28 Desember tahun ini tidak terjadi. Apalagi BMKG memberitahukan bahwa yang terjadi hujan ekstrim, dan puncaknya pada 30 Desember. Repotnya di prediksi curah hujan ekstrim itu terjadi pada dini hari saat orang tidur nyenyak.

Kabar akan adanya hujan ekstrim bukan badai seperti yang dikabarkan peneiti BRIN memang cukup melegakan, tapi hujan ekstrim yang diprediksi turun pada beberapa daerah tetap saja menguatirkan, apalagi untuk daerah yang biasa terendam banjir.

Kami pun sudah mempersiapkan barang barang elektronik tertentu pada tempat yanf aman, seperti kulkas misalnya.

Pintu bagian depan dan belakang yang menjadi pintu masuk banjir ke dalam rumah telah kami buat tanggul, tanggul yang kurang kokoh kami periksa. Singkatnya antisipasi banjir sudah disiapkan.

Kalau hujan ekstrim terjadi malam hari, kami perlu menyiapkan tempat aman untuk kendaraan, ini salah satu persoalan yang tidak mudah, jika tidak dipersiapkan busa berebut lahan parkir kendaraan bermotor.

Menyambut tahun baru kali ini ternyata tidak mudah, setelah ibadan kehadiran Natal 100 persen diijinkan, kini kita perlu antisipasi datangnya banjir.

Harap saja pemerintah dan aparat terkait responsif dengan kabat BMKG, dan masyarakan perlu menguatkan kerja sama untuk mengantisipasi hujan ekstrim.

Kiranya kemanusiaan kita tergugah untuk menguatkan kebersamaan untuk kesejahteraan dan kedamaian bersama.


https://www.binsarinstitute.id/2022/12/menyambut-tahun-2023-dalam-badai.html

Monday, February 7, 2022

Isolasi Mandiri Hari ke 3

 



Isolasi Mandiri Hari ke 3

Minggu malam badanku terasa hangat, sakit kepala yang menyertai datangnya demam, membuat kondisi tubuhku lebih kurang baik dari hari-hari sebelumnya, apalagi disertai rasa nyeri dan menggigil,  Itulah yang terjadi pada malam hari ketiga kami melakukan isolasi mandiri.

Senin 7  Februari, saat bangun pagi tubuh teras lemah, keringat dingin membuat tubuhku tak nyaman. Hampir sepnjang malam aku tak dapat tidur lelap. Badanku meriang, menggigil, nyeri dan lemas, kejadian yang tak pernah aku sangka sebelumnya. Aku piker setelah kondisi kami semakin baik, maka semua kami akan menjadi lebih baik. Kondisi tubuhku justru menurun dibandingkan hari-hari sebelumnya.

Pagi hari dalam kondisi lemas saya memaksakan diri untuk membuka link zoom rapat, tapi host saya serahkan kepada teman, kuatir saya tidak bisa mengikuti seluruh rangkaian acara rapat. Makan pagi, minum obat, vitamin rutin aku lakukan, bahkan dosis pertama obat-obatan telah habis ku telan untuk memeroleh kesembuhan. Siang ini dosis obat baru datang dari Puskesmas. Aku pun siap menelannya untuk menguatkan imun tubuh.

Kebutuhan makanan minuman dan buah-buahan mengalir dari berbagai pihak, memang ada beberapa jenis makanan yang kami tambahkan via gofood untuk mendongkrak nafsu makan kami. Tapi, setidaknya itu tercukupi, meski kelemahan tubuh masih terasa. Hari ini saya mandi pagi dan sore dengan air hangat.

Menantikan kesembuhan memang butuh kesabaran, sukacita Tuhan menjadi andalan. Tuhan yang berdaulat tentu akan memberikan yang terbaik.  Kiranya kesembuhan dari Tuhan menjadi bagian dari kami, begitu juga mereka yang positif covid-19.


Dr. Binsar A. Hutabarat 

Interpretasi terhadap Tuhan beragam karena manusia terbatas.

http://dlvr.it/TDQy4L