Menulis Artikel Argumentasi
https://rajabacklink.com/refferal.php?q=916cb4b04f32e307ee2a5c32c8d4f7b76c5093a3d4e71ab64b
Artikel koran adalah karya tulis populer argumentatif yang berisi ulasan peristiwa, kebijakan atau pendapat yang aktual. Karena itu untuk dapat menulis artikel di koran dengan baik setidaknya ada dua hal penting yang harus dimiliki oleh seorang penulis: pengetahuan tentang penalaran dan pengetahuan bahasa tulis.
Kita tentu setuju bahwa bahasa mempengaruhi pikiran, dan demikian juga pikiran mempengaruhi bahasa. Maka, untuk menghasilkan karya tulis di koran yang baik, tidak bisa tidak kita harus meningkatkan kemampuan bernalar kita, dan juga kemampuan berbahasa kita, dalam hal ini bahasa tulis.
Untuk meningkatkan kemampuan penalaran dan pengetahuan bahasa tak ada jalan lain kecuali dengan membaca. Dengan membaca kita mendapatkan ide atau hal-hal yang akan kita tuliskan, karena menulis adalah merekam, menyimpan dan mendokumentasikan apa yang kita baca, mengonstruksinya, menata kembali, kemudian memproduksi sesuatu yang bermanfaat.
Peta Ide
Untuk membuat peta ide ada beberapa hal yang perlu kita lakukan.
Langkah Pertama
- Menuliskan Ide penulisan. Ide penulisan ini utamanya didapat melalui membaca. Untuk mendapatkan ide tulisan yang harus kita lakukan adalah menuliskan apa yang kita baca. Inilah langkah pertama yang amat penting.
- Penulisan apa yang kita baca tersebut usahakan menggunakan bahasa kita sendiri, tentu saja kita boleh mengutif kata-kata penting dari sumber bacaan kita, namun tetap harus diusahakan menggunakan bahasa yang bersifat pribadi. Tujuannya adalah agar tulisan yang akan kita tulis nantinya bersifat pribadi.
- Menuliskan apa yang kita baca tersebut sebaiknya dilakukan secara bebas, artinya apa saja yang ingin kita tulis, kita bisa menuliskannya, tanpa perlu melakukan perbaikan. Abaikanlah sistematika penulisan pada fase ini, dan tuliskan apa saja ide yang kita dapatkan melalui bacaan kita. Bahkan, jika ada ide-ide lain diluar apa yang kita baca, kita boleh menuliskan ide-ide tersebut. Singkatnya, segala hal yang ada di benak kita boleh dituliskan.
- Setelah selesai menulis, tinggalkan tulisan tersebut, dan kembalilah pada esok harinya. Namun, jika ide-ide yang kita tulis itu tidak terlalu banyak, bisa saja kita kembali melihat tulisan tersebut setelah beberapa jam.
Langkah Kedua
Ide-ide yang telah kita tuliskan pada langkah pertama, sekarang kita susun secara sistematis. Kategorikanlah dari ide-ide tersebut yang memiliki hubungan. Setelah itu tetapkanlah mana yang merupakan ide utama dan ide pendukung. Atau mana yang dapat menjadi controlling idea, dan mana yang merupakan supporting idea.
Menyusun Struktur Argumen
Untuk menuangkan pikiran kita dalam bahasa tulisan, kita memerlukan pola penalaran yang baik, agar tulisan kita nantinya dapat dimengerti pembaca. Mengenai pola penalaran ini Toulmin membaginya dalam 6 bagian, yakni :
1. Pendirian
2. Data/dasar
3. Dasar Kebenaran
4. Dukungan
5. Modalitas
6. Sanggahan
Contoh.
Banyak Individu mengalami frustasi pada masa Orde Baru karena ketatnya larangan berekspresi politik.
Dengan mengikuti logika formal entimen tersebut berasal dari silogisme berikut.
Premis mayor: Individu yang dilarang berekspresi mengalami frustasi
Premis minor : banyak individu dilarang berekspresi politik pada masa Orde Baru
Kesimpulan: Banyak individu mengalami frustasi pada masa Orde Baru.
Banyak Individu mengalami frustasi pada masa Orde Baru. (Claim)
Banyak individu dilarang berekspresi politik pada masa Orde Baru (Stated Reason)
Data penelitian atau kasus-kasus pembredelan, pembubaran aksi unjuk rasa, dll. (Grounds, Data/dasar) Ini adalah data milik penulis yang diproleh melalui penelitiannya. Penulis bisa membayangkan pembaca yang bertanya apa yang ia maksud dengan larangan berekspresi.
Individu yang dilarang berekspresi akan memperlihatkan gejala frustasi (Warrant, Dasar kebenaran) Berfungsi menghubungkan Data dengan claim yang diajukan penulis. Ini adalah suatu pernyataan umum.
Hasil-hasil penelitian tentang hubungan antara ekspresi dan kondisi individu. (backing, dukungan) Penulis membayangkan pembaca yang mempertanyakan warrant-nya. Penulis bisa mendukung warrant dari hasil penelitian sendiri maupun pustaka.
Qualifier, Modalitas. Dengan digunakannya kata “banyak”. Artinya penulis tidak ingin membuat pernyataan tentang semua individu.
Kecuali bagi individu yang mempunyai sarana dan kemampuan untuk mengalihkan ekspresi politik mereka kedalam ekspresi lain. (Condition for Rebuttal, sanggahan) penulis membayangkan pembaca yang bertanya: Apakah tidak mungkin ada pengecualian? Bila ada, apa dasar pengecualian itu?
Pendirian, Data/dasar, dan Dasar kebenaran merupakan unsur utama penalaran, sedangkan tiga unsur lainnya merupakan unsur pelengkap. Karena itu buatlah struktur tulisan kita tersebut memenuhi pola penalaran Toulmin, yakni setelah kita menetapkan pendirian kita, tesis, atau hipotesa, tunjukkanlah bukti-bukti yang mendukung, atau yang meneguhkan, kemudian baru kita membuat kesimpulan.
https://www.binsarhutabarat.com/2021/10/menulis-artikel-argumentasi.html