Agama Katolik global
Semangat Patris Allegro secara membuta menuduh semua protestan bidat dengan istilah protestantisme menimbulkan pertanyaan besar, apakah Patris Allegro sedang mempromosikan Agama Katolik Global?
Dengan alasan melawan (membela Katolik) dari serangan apologet yang disebutnya apologet Protestan, padahal MYM, Deky, Budi Asali dll, mereka semua bukan apologet gereja secara organisasi seperti layaknya Katolik.
Apologet itu dalam pandangan saya adalah apologet yang menempatkan diri sebagai teolog akademik, dan mereka itu bukan hanya mengkritik Katolik, tetapi juga Protestan, seperti serangan Budi Asali terhadap Pdt, Stephen Tong sebagai sebuah contoh.
Budi Asali yang menempatkan diri sebagai teolog akademis itu mengkritik kebijakan Gereja Reformed Injili Indonesia, dengan ketua sinode Pdt Stephen Tong terkait kebijakan gereja membantu membangun Gereja Katolik di Sumba Barat Daya.
Tujuan apologet akademik itu sesungguhnya juga mulia yaitu untuk menjaga gereja pada jalur yang benar. Hanya sayangnya hal itu disampaikan tanpa penelitian mendalam, an berlangsung dalam ajang debat, layaknya pertarungan pemimpin politik. Apalagi secara bersamaan juga mereka memberikan label sesat pada Katolik .
Timbul pertanyaan, mengapa Patris Allegro seperti sengaja menggunakan kaca mata kuda ketika membela kebenaran Katolik dengan alasan hanya membaca fakta sejarah. Padahal sejarah tidak bisa dibaca secara netral, sejarah perlu dibaca melalui teori dogma Protestan atau Katolik.
Pembacaan sejarah hanya dari sisi dogma Katolik atau tradisi suci Katolik apalagi dengan mem-bidat kan Protestan jelas menyiratkan bahwa Patris Allegro secara membabi buta menyasar Protestan, padahal para apoleget yang disebutnya apologet Protestant tidak ada yang memiliki kedudukan penting dalam Gereja atau sinode gereja.
Media social secara bebas tanpa sensor membiarkan siapa saja memanfaatkannya, dan ini perlu menjadi perhatian teman-teman Katolik yang berjibaku bersama ingin menghabisi apologet yang mereka sebut apologet Protestan.
Serangan Patris Allgro tentu saja tidak menimbulkan simpatik gereja-gereja Protestan yang beragam, apalagi Patris Allgro secara sembarangan menggunakan istilah Protestantisme, menurut definisi eksklusifnya sendiri, dan hanya dimengerti oleh Katolik.
Paling tidak usaha Patris Allgro membidatkan Protestan mungkin bermanfaat untuk mengembalikan anggota gereja Katolik yang pindah ke gereja Protestan, dan belum sempat memahami dogma Protestan dengan baik, atau sebagian umat Katolik yang berencana pindah ke Protestan, bisa saja akan mengurungkan niatnya.
Menurut saya mimpi Patris Allegro mungkin juga teman-teman Katolik adalah hadirnya agama Katolik Global, agama yang paling benar diseluruh muka bumi.
Jika itu yang diharapkan Patris Allgro bersiaplah menyambut kebangkitan agama-agama lain yang merasa terpinggirkan. Kalua Protestan saja mereka bidat-bidatkan, bagaimana dengan agama-agama lain.
Apakah Katolik yang ingin mengembalikan kejayaan masa lampaunya? Dan apakah Katolik sudah siap menyambut kembali kegelapan gereja pada masa lampau?
Jangan-jangan buah dari kontroversi apologet Protestan dan Katolik ini justru akan menghadirkan gelombang Ateisme di Indonesia. Bukankah pengalaman masa lampau negara agama tak berhasil menghadirkan damai di bumi?
https://www.binsarinstitute.id/2024/10/agama-katolik-global.html