Showing posts with label Seminar. Show all posts
Showing posts with label Seminar. Show all posts

Saturday, April 3, 2021

Merayakan Kebangkitan Kristus Pada Masa Sulit

 TEMPAT MENULIS KARYA ILMIAH, JURNAL AKADEMIK, KLIK DISINI!



Pada tanggal 3 April 2021, Gereja Presbyterian indonesia, Stulos Ministri yang dinakhodaiPdt. Dr. Togardo Siburian, dan Binsar Hutabara Institute menggelar seminar bersama dengan Thema, Merayakan Kebangkitan Kristus pada saat covid-19.

 


Seminar yang diselenggarakan via zoom ini dihadiri sekitar 43 orang yang terdiri Pendeta, Dosen, pimpinan lembaga Kristen, Majelis Gereja, jemaat, dan beberapa orang pemuda. Peserta berasal dari berbagai daerah di Indonesia, baik dari Wilayah Barat Indonesia, dan Juga Wilayah Timur Indonesia.

 

Acara dibuka dengan doa yang disampaikan oleh Bapak Obed Umbu, S.Th. Majelis gereja Kristen Providensia Jemaat Agustinus. Seminar yang direncanakan berlangsung selama satu setengah jam ini, karena antusias peserta baru dapat diselesaikan sekita menjelang pukul dua belas siang WIB.

 

Seminar, dengan moderator Pdt. Dr. Binsar A. Hutabarat, yang sekaligus juga sebagai narasumber disamping dua narasumber lainnya, yaitu , Ketua Sinode Gereja Presbyterian indonesia, William Suhanda, Ph.D., dan Dr. Togardo Siburian ini terbilang unik, karena para peserta yang hadir dari berbagai lembaga gereja, dan pimpinan lembaga Kristen dilibatkan untuk memberikan masukan atau pandangan terkait bahasan narasumber.

 

Narasumber pertama, Ketua sinode Gereja Presbyeterian indonesia, Wiiliam Suhanda menjelaskan tantangan yang dihadapi umat Kristen pada masa covid. Kesulitan ternyata juga memengaruhi mereka yang secara lahirian aktif beribadah, seorang anggota jemaat yang baik, tapi pada masa sulit, melakukan tindakan-tindakan yang tak terpuji.

 

Prosentase mereka yang mengaku Kristen di Amerika Serikat mengalami kemerosotan tajam. Fenomen ini terjadi dibanyak tempat. Tapi, menariknya secara bersamaan beliau juga menjelaskan ada banyak orang yang kian serius melayani pada masa sulit, karena pada masa sulit itu mereka melihat ada banyak tugas yang harus dikerjakan untuk menolong sesamanya.

 

Willian Suhanda juga menjelaskan, harusnya tranformasi kehidupan Kristen melalui penggenapan rencana keselamatan Allah yang dikrjakan oleh Yesus pada kayu salib, yang kemenangannya atas maut diproklamasikan pada peristiwa kebangkitan Kristus menjadi perayaan yang tiap-tiap hari dilakukan umat Kristen.

 

Transformasi kehidupan Kristen yang dikerjakan oleh Yesus di kayu salib melalui karya Roh Kudus harus menjadi perayaan kehidupan Kristen.

Memperingati kebangkitan Kristus, Jumat Agung, merupakan perayaan  besar dalam sejarah, yakni Allah yang mulia rela mati di kayu salib untuk kemerdekaan manusia dari dosa.

 

Pembicara kedua, Dr. Togardo Siburian memaparkan pandangan teologisnya yang menjelaskan bahwa Injil tentang kematian dan kebangkitan Kristus yang menyelamatkan manusia berdosa bukanlah sesuatu yang memalukan, itu adalah kabar baik. 

Tidak ada kejahatan dalam perayaan kebangkitan Kristus. Umat Kristen tidak perlu malu merayakan kebangkitan kristus ditengah masa sulit seperti pandemi covid-19 saat ini.

 

Selanjutnya Dr. Binsar Antoni Hutabarat mengingatkan yang hadir, bahwa perayaan kebangkitan Kristus mestinya sekaligus menguatkan persatuan orang percaya, yang menurutnya menjadi dasar persatuan umat manusia yang sangat dibutuhkan untuk memutus rantai covid-19.

 

Seminar itu ditutup dengan doa oleh seorang peserta dari Sumba, mahasiswi bernama Anastasia, yang aktif bertanya dalam acara seminar merayakan kebangkitan Kristus saat covid-19 sekaligus sebagai sebuah harapan panitia seminar, agar generasi-generasi muda gereja tetap bertahan dan meningkatkan kontribusinya dalam pelayanan gereja dan pelayanan terhadap sesama manusia pada masa-masa sulit seperti covid-19.

 

Binsar Antoni Hutabarat

https://amzn.to/3v50VlM

https://www.binsarhutabarat.com/2021/04/merayakan-kebangkitan-kristus-pada-masa-sulit.html

Thursday, March 25, 2021

Merayakan Kebangkitan Saat Covid

 




Kelahiran, Kematian, Kebangkitan, Kenaikan adalah peritiwa-peristiwa Kristus yang membedakan Kristus dengan manusia lainnya. 

Yesus Kristus adalah Allah yang menjadi manusia. Kristus mati di kayu salib untuk memenuhi Rencana Misi Allah, melaksanakan penebusan dosa manusia.

 

Peristiwa kebangkitan Kristus adalah proklamasi kemenangan Kristus atas maut, sehingga manusia berdosa tidak perlu mati selamanya, tetapi dapat dibangkitkan bersama-sama dengan Kristus.

Memperingati Kebangkitan Kristus adalah penting, tapi Pertanyaannyan kemudian:

- Bagaimanakah kita merayakan kebangkitan Kristus saat covid?

- Bagaimana seharusnya gereja merespon perubahan dunia pada masa covid?

- Strategi jitu apa yang perlu dikembangkan gereja untuk menjalankan Misi Allah dalam memberitakan kebangkitan Kristus saat sulit? 

- Apakah covid merupakan tanda-tanda akhir zaman? 

Semuanya akan dibahas dalam seminar, “Merayakan Kebangkitan Kristus Saat Covid”.

https://www.binsarhutabarat.com/2021/03/merayakan-kebangkitan-saat-covid.html


Monday, November 9, 2020

Apakah Gereja atau STT Patut Peduli Terhadap Entrepreneurship?

                              





 

Pemimpin-pemimpin Kristen mestinya menjadi ujung tombak perubahan bagi negeri yang masih bergelut dengan kemiskinan ini. Pertanyaannya kemudian, apakah Gereja atau Sekolah Tinggi Teologi perlu lebih peduli terhadap Entrepreneurship yang didengung-dengungkan bisa mendongkrak kemajuan Indonesia.









8 Oktober 2020, Jam 19.00-21.00 WIB dengan pembicara utama Dr. Drs. I Ketut Putra Suarthana, M.M., Ketua Umum Asosiasi Yayasan Untuk Bangsa (AYUB), Pengusaha Hotel, Sekolah dan Founder Lembaga Kemasyarakatan, dan Dr. Ir. Antonius Tanan, MBA., MSc.,MA. Educational advisor, independent, Ciputra University, Independent Commisioner PT Ciputra Development Tbk, membuat peserta secara khusus dosen-dosen teologi dan para pendeta dari berbagai daerah di Indonesia terperangah. Kreativitas dan Inovasi menjadi kata penting yang kerap didengungkan kedua pembicara. 

 

 


Mengawali Webinar Entrepreneurship Pdt. Dr. Togardo mengulas secara singkat pengertian kata Entrepreneurship yang mestinya tidak ditabukan dalam pelayanan dan pengelolaan gereja. Dalam renungan singkatny Pdt. Togardo sempat melemparkan pertanyaan,bagaimanakah praktik baik Entrepereneurship dalam pegelolaan gereja?

 

Dr. Antonius Tanan mengawali presentasinya dengan sebuah pertanyaan penting, Apakah Gereja atau STT Patut peduli dengan Entrepreneurship? Selanjutnya, untuk membuktikan bahwa Entrepreneurship penting untuk segala bidang kerja dan pelayanan, beliau memulainya dengan memberikan definisi entrepreneurship

 

 

 


 

 Dr. Antonius Tanan menampilkan tokoh kondang pelopor Entrepreneurship Indonesia, Ciputra yang karyanya sulit dihitung bahkan sam pai akhir hayatnya. Menurutnya tokoh legendaris,Ciputra mendefinisikan Entrepreneurship dengan kata sederhana, Mengubah kotoran menjadi emas.


 


 


Dr. Antonius Tanan mengakhiri presentasinya dengan memberikan tantangan kepada pimpinan gereja dan dosen-dosen STT demikian:

 

 

 


 

 

Pembicara kedua, Dr. Drs. I Ketut Putra Suarthana, M.M., Ketua Umum Asosiasi Yayasan Untuk Bangsa (AYUB) kembali menampilkan tokoh Entrepreneurship Indonesia Ciputra. Beliau memaparkan ketokohan Ciputra yang tak pernah kering dengan ide-ide segar untuk perubahan. Menurutnya, pimpinan gereja dan STT perlu memiliki ide-ide kreatif, karya-karya inovatif didukung dengan keterampilan yang mendukung pelayan.

 

Webinar Entrepreneurship yang digelar melalui aplikasi zoom ternyata tidak meredupkan semangat peserta untuk belajar dan terus melakukan perubahan dalam seantero pelayanan dan pekerjaan.  Kita berharap karya-karya kreatif, inovasi akan mewarnai sejarah pelayan gereja dan STT di Indonesia untuk menjadi pelopor dalam perubahan.

 

Binsar Hutabarat institute

https://www.binsarhutabarat.com/2020/10/apakah-gereja-atau-stt-patut-peduli-entrepreneurship.html

Pilkada Jakarta: Nasionalis Vs Islam Politik

  Pilkada Jakarta: Nasionalis Vs Islam Politik Pernyataan Suswono, Janda kaya tolong nikahi pemuda yang nganggur, dan lebih lanjut dikat...