Kelahiran, kematian, kebangkitan dan kenaikan Kristus adalah peristiwa-peristiwa Kristus. Disebut peritiwa Kristus atau peristiwa Yesus karena peristiwa itu hanya ada pada Yesus. Peristiwa-peristiwa Yesus membuktikan, Yesus adalah Allah sejati, dan sekaligus juga manusia sejati.
Yesus lahir sebagai manusia sejati, lahir dari seorang perawan bernama Maria. Tetapi kelahiran Yesus bukan dari benih manusia, melainkan dari Roh Kudus. Sebagai manusia sejati Yesus bisa mati. Yesus yang lahir dari Roh Kudus lahir sebagai manusia sejati yang tidak berdosa, karena itu Yesus dapat menebus manusia berdosa.
Kematian Yesus di kayu salib adalah untuk menebus dosa manusia. Yesus yang tidak berdosa dijadikan dosa untuk menebus dosa manusia. Manusia sejati Yesus dijadikan berdosa dan menerima hukuman dosa dengan mati di kayu salib. Pada salib itu hukuman dosa manusia ditimpakan pada diri Yesus. Itulah sebabnya, manusia yang percaya pada penebusan yesus di kayu salib tidak harus menanggung hukuman dosa.
Sebagai Allah sejati, Yesus dapat bangkit dari kematian dengan mengenakan tubuh baru. Kebangkitan Kristus itu menjadi kepastian bahwa ketika tubuh berdosa kita ini mati, dan kembali ke tanah, Tuhan akan memberikan tubuh baru untuk kita hidup di surga kekal selama-lamanya tanpa tubuh berdosa.
Kebangkitan Kristus juga memproklamirkan kekalahan Iblis, itulah sebabnya kabar kebangkitan Kristus berusaha ditutup-tutupi dengan berita bohong. Iblis bapak segala dusta itu memberitakan kabar bohong bahwa Yesus tidak bangkit dari kematian. Imam-imam kepala dan para serdadu penjaga kubur Yesus yang menerima suap menjadi pasukan pembawa berita bohong, bahwa mayat Yesus di curi oleh murid-murid Yesus.
Selama empat puluh hari Yesus menampakkan diri kepada murid-murid atau para rasul. Yesus mengijinkan para rasul untuk menyentuh tubuh kebangkitan Yesus sebagai bukti kebangkitan-Nya. Empat puluh hari adalah waktu yang lama, berarti penampakan Yesus setelah kebangkitan kepada murid-murid-Nya membuktikan bahwa kebangkitan Yesus adalah sebuah kepastian.
Kontroversi tidak hanya terjadi pada peristiwa kebangkitan Yesus, tetapi juga kenaikan Yesus. Sampai waktu kenaikan Kristus, Injil Matius pasal 28 ayat 17 melaporkan beberapa orang murid ragu-ragu. keragu-raguan itu tampaknya juga terjadi kenaikan Yesus.
Untuk menyakinkan murid-murid Yesus, dua malaikat yang berpakaian putih berkata, "Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat kelangit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga?"
Kontroversi kenaikan Yesus bukan hanya terjadi pada masa lalu, tetapi juga masa kini. Banyak ramalan mengenai kedatangan Yesus kedua kali berisi kabar bohong, disebut kabar bohong karena kabar itu tak terbukti. Yesus memang tak pernah memberikan jadwal kedatangan-Nya. Yesus hanya meminta muridnya berjaga-jaga. Mereka yang melaporkan jadwal kedatangan Yesus adalah pembawa kabar bohong.
Teladan murid-murid Yesus yang bertekun dalam doa, dan hidup dalam persekutuan yang indah ketika menantikan pencurahan Roh Kudus perlu diikuti gereja masa kini. Kita perlu membangun keesaan gereja, hidup rukum dengan sesama orang percaya, sambil menantikan kedatangan Kristus. Allah sejati, yang akan datang menghakimi bumi. Yesus akan datang sebagai Raja, bukan sebagai bayi yang lemah seperti pada waktu kelahiran-Nya.
Dr. Binsar Antoni Hutabarat