Friday, February 19, 2021

Hoax Gen Antikris dalam Vaksin covid-19





Hoax Gen Antikris dalam Vaksin covid-19

Masyarakat Kristen Indonesia perlu waspada terhadap Hoax Gen Antikris dalam Vaksin covid-19 yang mengancam kemanusiaan.

 

 

Berita tentang adanya gen antikris dalam vaksin covid-19 muncul secara berbarengan di media sosial, Youtube dll. Berita-berita itu mempunyai pesan yang sama, secara khusus berisi ajakan menolak menerima vaksin dengan mendasarkan diri pada berita suara Tuhan, dan juga klaim-klaim absolud tafsiran Alkitab.

 

Parahnya lagi, kelompok yang secara cepat menyerbu ruang-ruang sosial yang mempromosikan penolakan menerima vaksin ini mendasarinya pada kecurigaan, asumsi, yang sama sekali tidak dibangun di atas dasar pemahaman yang benar tentang vaksin covid-19 demikian juga dengan dasar metodologi penafsiran Alkitab.

 

Mengingat pentingnya vaksin untuk mengatasi covid-19, maka semua teolog, gereja, cendikiawan bertanggungjawab memberikan klarifikasi tentang hal ini. Bahkan pemerintah indonesia, perlu melakukan tindakan strategis melindungi masyarakat Indonesia dari berita Hoax ini.

 

Isu Gen Antikris dalam vaksin

Isu gen antikris dalam vaksin jika kita teliti ternyata berasal dari kelompok yang sama, dan mereka bukan kelompok baru. Kelompok ini memiliki jaringan internasional, dan kerap menggunakan isu-isu sensitif untuk mendukung pandangan mereka, yaitu untuk menarik orang pada kelompok mereka.

 

Kesaksian seorang perempuan yang mengatakan mendengar suara Tuhan bahwa vaksin itu mengandung gen antrikris bisa saya katakan bukan suara Tuhan. Orang-orang sederhana yang polos ini, berusah mencari Tuhan, khususnya mereka yang rajin berdoa untuk dekat Tuhan kerap dijadikan akat pembenaran oleh mereka yang ingin membenarkan pandangannya. Kita tahu demonstrasi karunia Tuhan kerap disertai demonstrasi kuasa setan atau Iblis.

 

Mulai dari peristiwa mujizat yang dilakukan Musa, sampai pada kisah para rasul, bahkan sejarah kebangunan rohani di indonesia secara jelas menghadirkan kuasa Tuhan selalu diserang dengan tipuan-tipuan iblis yang meniru seperti malaikat terang.

 

Bukan Kelompok baru

Kesaksian seorang perempuan yang mengatakan bahwa Tuhan mengatakan kepadanya bahwa vaksin mengandung gen antikris bukan hasil belajar perempuan itu, juga bukan didasarkan suara Tuhan, tetapi didasarkan indoktrinasi tokoh yang jadi panutan perempuan itu.

 

Coba bayangkan bagaimana perempuan itu bisa meneliti, menguji bahwa PBB yang dikatakannya sebagai antikris. Jelas itu merupakan tafsiran kelompok yang mengatakan bahwa suatu saat akan ada pemerintahan atas seluruh dunia. Ini adalah salah satu teka-teki mereka.

 

Aneh bukan, bagaimana seorang yang sederhana bisa memahami gen antikris? Dan perhatikanlah kesaksiannya yang tidak memiliki pijakan sebagai dasar kebenaran. Padahal, memahami Alkitab bukan soal mudah, tapi kelompok-kelompok itu begitu berani mengatakan itu adalah pernyataan Alkitab. Mereka umumnya tidak bisa memahami bahwa membaca adalah menafsir.

 

Kelompok ini saya katakan bukan hal baru, dan kerap menghubungkan segala kejadian untuk membenarkan pandangan mereka. Mereka banyak meramalkan kedatangan Tuhan Yesus, dan selalu salah. Tapi, mereka selalu mencari pembenaran dengan cara mereka sendiri. Dan karena yang menjadi dasar adalah suara Tuhan, maka kemudian berubah menjadi apa yang dikatakan pimpinan mereka adalah suara Tuhan.

 

Jemaat dalam kelompok ini umumnya menerima saja apa yang dikatakan pimpinan mereka, bahkan ketika salah pun, pembenaran pimpinan dapat mereka terima, karena memang anggota-anggota mereka adalah orang-orang yang tidak pernah menguji pernyataan itu benar atau tidak.

 

Di Indonesia kelompok-kelompok ini sudah lama ada, biasanya mereka adalah kelompok yang merasa diri paling dekat dengan Tuhan, dan kerap mendengar suara Tuhan. Yang lebih ekstrim mereka tidak pernah membaca buku-buku diluar aliran mereka, kecuali hanya untuk membenarkan pandangan mereka.

  

Kelompok ini juga memiliki jaringan dunia. Moris Cerullo adalah salah seorang yang pernah meramalkan kedatangan Tuhan Yesus, tetapi salah. Kelompok penafsir yang menjadikan Alkitab pembenaran pikiran mereka, atau imajinasi mereka.

 

Dalam dunia umum kita mengenal teori evolusi dimana semua species bisa mengalami perkembangan, dari yang sederhana, menjadi lebih komplekas. Dari yang terbatas menjadi yang tak terbatas.

 

Teori evolusi yang kemudian mendapatkan pijakan agama kemudian mengeluarkan ramalan bahwa manusia dapat menjadi Tuhan, atau meniru Tuhan. Dan kemdian jika melihat penjelasan Alkitab bahwa antikris itu selalu ingin mengambil posisi Tuhan, dan menipu manusia dengan cara menjadi seperti Tuhan. Maka mereka menafsirkan kehadiran antikris yang sangat luar biasa itu dengan mengaitkannya pada teori evolusi yang bukan didasarkan pada sains, tapi keyakinan.

 

Saya harus mengingatkan agar teman-teman yang termakan dengan pandangan ini belajar terbuka, serta mendengarkan pandangan denominasi lain. Karena jika merasa diri paling benar, merasa sama dengan Tuhan. Itu sama saja Ingin disembah, punya kekuasaan yang hebat, melakukan mujizat, dan bukankah itu adalah antikris?

 

Kelompok-kelompok ini juga melakukan hal yang sama seperti antikris, yakni merasa pandangan paling absolut, sama dengan Tuhan. Merasa mampu melakukan mujizat seperti Yesus, merasa tahu kapan Yesus datang kembali.

 

Para penafsir yang saya sebut menjadikan alkitab itu sebagai teka-teki, kerap berusaha menemukan jawaban teka-teki mereka.

 

Berangkat dari penafsiran yang mereka anggap sempurna itulah mereka jatuh pada kesimpulan-kesimpulan yang salah.

 

Tapi, karena umumnya mereka merasa seperti Tuhan, maka mereka tidak pernah merasa kesalahan jawaban atas teka-teki itu kesalahan mereka, tapi mereka anggap sebagai pengetahuan yang berkembang.

 

Kelompok-kelompok itu sangat gemar mencari jawaban dari teka-teki yang mereka buat, misalnya seperti tanda 666, sebagai tanda antikris, mereka yang  memiliki tanda itu dianggap milik antikris dan akan masuk neraka.

 

Tapi, mereka sendiri sampai saat ini belum menemukan jawaban teka-teki mereka siapa sesungguhnya antikris itu. Itulah sebabnya saya harus mengingatkan jangan-jangan mereka inilah antikris.

 

Bukan pendekatan transdisiplin

Tafsiran mereka tentang vaksin sepertinya berusaha membuat sebuah pendekatan transdisiplin, menghasilkan sebuah temuan baru. Tetapi syarat dari sebua penafsiran transdisplin adalah penguasaan disiplin ilmu tertentu, dan kemudian penguasaan terhadap sesuatu yang diamati.

 

Tapi jika melihat metodologi penafsiran mereka, sama sekali tidak memiliki pijakan teologis, dan juga tidak memiliki pijakan ilmiah. Saya menyebutnya tafsiran suka-suka.

 

Seperti seorang yang menjawab teka-teki, meskipun seharusnya sebuah teka-teki yang baik, memiliki landasan untuk seseorang menemukan jawaban.

Misalnya saja jika saya sebagai dosen memberikan soal kepada mahasiswa saya, maka pembelajaran yang diberikan kepada mahasiswa dapat menolong mahasiswa menemukan jawaban yang tepat. Artinya semua mahasiswa mungkin menemukan jawaban yang benar, jika belajar dengan baik.

 

Berbeda dengan kelompok ini, yang memiliki jawaban tunggal adalah pemimpin mereka. Perhatikan semua pandangan mereka memiliki benang merah yang sama, itu artinya ada sumber yang sama.

 

Sayangnya jawaban teka-teki terkait gen antrikris ini berdampak bagi kemanusiaan. Karena itu sejatinya gereja di Indonesia - diseluruh dunia perlu berbicara untuk melakukan klarifikasi atas teka-teki konyol yang bisa mencelakakan umat manusia.

 

Sudah waktunya pendidikan-pendidikan tinggi teologi di indonesia mandiri. Dan menyelamatkan umat kristen dari ajaran-ajaran yang tidak memiliki dasar yang kuat.

 

Kita tentu saja menghormati keberbedaan denominasi. Tapi tidak berarti semua orang bisa mempromosikan kebohongan.

 

Saya mengaja teman-teman pendidikan teologi untuk menelusuri keberadaan mereka yang menyebarkan hoax gen antikris.

 

Pemerintah indonesia perlu tegas menghapus tayangan-tayangan yang mengancam kemanusiaan. Seperti penolakan melakukan vaksinasi untuk terbebas dari ancaman virus corona.  

 

Dr. Binsar Antoni Hutabarat

https://www.binsarhutabarat.com/2021/01/hoax-gen-antikris-dalam-vaksin-covid-19.html

Pilkada Jakarta: Nasionalis Vs Islam Politik

  Pilkada Jakarta: Nasionalis Vs Islam Politik Pernyataan Suswono, Janda kaya tolong nikahi pemuda yang nganggur, dan lebih lanjut dikat...