Bersyukurlah Kepada Tuhan
Mengapa kita mengucap syukur kepada Allah dalam penderitaan?
1. Penderitaan membuat kita mengalami pertumbuhan iman.
Ketika jemaat Tesalonika mengalami penderitaan karena hidup memuliakan Tuhan. Paulus mengatakan bahwa Iman Jemaat Tesalonika sedang bertumbuh.
Iman yang tidak mengalami ujian, adalah iman yang tidak dapat dipercaya. Dengan cara itu Allah membuktikan apakah iman kita murni atau tidak.
Iman ibarat otot yang perlu dilatih untuk bertumbuh lebih kuat. Penderitaan dan penganiayaan adalah cara Allah untuk menguatkan iman kita.
Kehidupan yang mudah dapat memimpin kepada iman yang dangkal. Ibrani 11 melaporkan semua orang beriman menghadapi banyak tantangan agar iman mereka dapat bertumbuh. Paulus berdoa agar iman Jemaat Tesalonika menjadi sempurna (ITesalonika 3:10).
2. Penderitaan Membuat orang Percaya Melimpah dengan Kasih
Penderitaan dapat membuat kita cinta diri. Namun, dengan anugerah dan iman penderitaan dapat menghasilkan kasih. Iman yang bekerja oleh kasih membuat kita bisa bersyukur menghadapi penderitaan yang Tuhan ijinkan.
Ketika orang percaya menderita, orang percaya bergantung pada Allah, dan mencurahkan kasih-Nya untuk menguatkan kumatnya, kasih Allah yang menguasasi hidup Kristen itulah yang menjangkau saudara-saudara mereka. Kasihilah satu dengan yang lain, penderitaan tidak membatasi kita membagikan kasih.
3. Tekun Dalam Tuhan
Kita bisa menjadi sabar dengan penderitaan ketika bersandar kepada Tuhan melewati penderitaan. Penderitaan yang dialami dengan tetap memuliakan Tuhan akan mengahasilkan kesabaran dan kematangan hidup.
Jika kita tidak tekun dalam penderitaan yang diijinkan Tuhan, kita akan menolak kesabaran dan kematangan hidup Kristen.
4. Kesaksian bagi orang percaya lain
Penderitaan bukan hanya menolong kita bertumbuh dalam Tuhan, tetapi juga menolong saudara lain. Allah mendorong kita agar kita mendorong orang percaya lainnya untuk bertumbuh menjadi seperti Kristus.
Kita mengungkapkan iman kita dalam Allah melalui kesetian kita . Orang-orang percaya di Tesalonika setia kepada Tuhan dan setia satu dengan yang lain.
Penderitaan akan memurnikan kehidupan kita. Iman, Pengharapan dan kasih merupakan karakteristis orang percaya dari awal ITesalonika 1:3 menjelaskan,
Sebab kami selalu mengingat pekerjaan imanmu, usaha kasihmu, dan ketekunan pengharapanmu kepada Tuhan Kita yesus Kristus dihadapan Allah Bapa kita.
Paulus mengatakan lebih lanjut,
Sehingga dalam jemaat -jemaat Allah kami sendiri bermegah tentang kamu karena ketabahanmu dan iman mu dalam segala penganiayaan dan penindasan yang kamu derita.
Dalam surat ini Paulus ingin mendorong jemaat di Tesalonika untuk tetap memiliki pengharapan kepada Tuhan pada masa penderitaan.
Bersyukurlah kepada Allah, karena Tuhan tetap berdaulat, Tuhan akan mebuat kita bertumbuh dalam Tuhan, dewasa rohani, melimpah dengan kasih, tekun dalam Tuhan, dan menjadi Kesaksian kepada semua orang.