Indonesia bukan negara agama dan juga bukan negar sekuler, namun agama-agama mendapatkan posisi terhormat untuk memberikan kontribusinya bagi pembangunan masyarakat bangsa dan negara.
Organisasi Muhammadiyah
Salah satu organisasi keagamaan yang telah memberikan kontribusi besar bagi pembangunan Indonesia adalah organisasi keagamaan yang bernama Muhammadiyah. Muktamar ke-48 Muhammadiyah yang digelar di Solo Sabtu (19/11) pagi yang dibuka Presiden Jokowidodo itu dihadiri kader-kadernya yang saat ini menduduki jabatan penting di pemerintahan.
Kontribusi besar Muhammadiyah, secara khusus dalam bidang pendidikan dengan segudang pendidikan tinggi bermutu di negeri ini bukan hanya dinikmati oleh warga Muhammadiyah, tetapi juga masyarakat Indonesia yang beragama lain. Itulah sebabnya , Muhammadiyah menuai berkat dengan dukungan warga Kristen dan Katolik yang memberikan fasilitas penginapan, toilet, bahkan makanan dan minuman untuk para peserta yang berasal dari luar Solo. Sekaligus peristiwa itu menjadi sorotan media, bahwa toleransi di Indonesia masih terjaga baik.
Hadirnya para pejabat pemerinthan pada acara Muktamar di Solo itu membuktikan bahwa Muhammadiyah merupakan ormas keagamaan yang telah berperan penting mendukung pemerintah untuk memberikan kesejahteraan masyarakat.
Pejabat pemerintah yang menghadiri acara Muktara itu antara lain, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menko Polhukam Mahfud MD, Ketua DPR Puan Maharani hingga Kapolri Jenderal Listyo Sigit, M, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Toleransi di Solo
Suksesnya Muktamar Muhammadiyah yang berlangsung di Solo dengan dukungan kelompok agama yang berbeda seperti Kristen dan Katolik membuktikan bahwa toleransi beragama yang menghadirkan kebaikan brsama itu perlu dijaga.
Setiap kelompok agama, individu boleh berjuang keras untuk menduduki posisi dalam pemerintahan sebagai kontribusi penting agama dalam pemerintahan, dan semua itu perlu untuk menghadirkan kader terbaik bangsa Indonesia, untuk kesejateraan Indonesia.
Indonesia membutuhkan kader-kader terbaik bangsa untu mengambil tongkat estafet kepemimpinan, kelompok-kelompok agama, tokoh agama perlu mendorong kader-kadernya hadir menjadi capres dan pejabat publik lainnya.
Dr. Binsar Antoni Hutabarat
https://www.binsarhutabarat.com/2022/11/kontribusi-muhammadiyah-di-indonesia.html