Pernikahan Kristen megikat suami istri menjadi satu dengan Kristus sebagai kepala rumah tangga perlu menjadi renungan keluarga Kristen.
Kasih Kristus
Suami istri satu dalam keragaman, dan patut meghargai keberbedaan yang ada untuk melengkapi satu sama lain. Suami istri perlu bersama-sama dalam suka dan duka untuk bertumbuh bersama menjadi seperti Kristus.
Sebuah rumah tangga bisa bertahan jika kedua insan yang mengikat janji itu belajar dari Kasih Kristus, memberi tanpa mengharapkan. Kristus menebus dosa manusia di kayu salib tanpa mengharapkan apapun selain untuk kebaikan manusia tebusan.
Mengikut Kristus, menjadi Hamba Allah itu merdeka, karena Tuhan menolong setiap hamba-Nya untuk dapat menaati perintah-perintahnya. Hidup dalam ketaatan adalah hidup yang merdeka, dalam arti merdeka dari hukuman.
Saya percaya bahwa 26 tahun pernikahan kami (24 Maret 1966) bisa terjaga karena anugerah Tuhan. Ikrar untuk menjadi satu dalam suka dan duka, adalah ikrar yang didasarkan sebuah covenant.
Ikrar yang memberi tanpa menuntut imbalan. Dan semuanya itu mengalir dari kasih Allah yang terus menerus melimpah dalam hidup kami.
Karena anugerah
Kesulitan dalam rumah tangga bukan hanya persoalan membangun relasi yang kian erat antara sumai istri, tapi juga dengan anal-anak. Keberhasilan membina anak-anak semata-mata anugerah Tuhan.
Orang tua perlu memiliki semangat covenant dalam memelihara relasi dengan anak-anak. Semangat memberi tanpa menuntut imbalan. Berkorban untuk kebaikan tiapa anggota keluarga.
Kami bersyukur telah melewati pernikahan perak, begitu kata penilaian masyarakat. Tapi, itupun semata-mata karena anugerah Tuhan. Apakah kami mengalami kesulitan dalam membangun relasi keluarga?
Semua orang pasrti mengalami kesulitan dalam membangun relasi keluarga, seperti juga yang terjadi pada proses menanggalkan menusia lama, dan mengenakan manusia baru.
Kita semua bergumul untuk mentaati Firman Allah, Kita semua bergumul untuk melawan keinginan daging, kita semua bergumul melawan dosa dan kegelapan.
Syukur karena kemenangan Kristus di kayu salib yang membawa kita masuk dalam kesatuan dengan Kristus, serta oleh pertolongan Roh Kudus, kuasa Allah memampukan kita untuk melewati semua tantangan dan rintangan di dalam kebergantungan dengan Tuhan.
Tuhan kiranya terus memelihara keluarga kami untuk hidup memuliakan Tuhan. Doa Bapak, Ibu, dan Saudara menjadi harapan kami untuk berjalan bersama menunaikan rencana misi Allah untuk kita semua.