Peristiwa
Sigi baru-baru ini menjadi kedukaan bagi gereja diseluruh muka bumi. Bahkan Peristiwa
itu telah mengoyakkan martabat kemanusiaan kita. Gereja-gereja di seluruh dunia
tidak boleh tidak perduli. Gereja-gereja diseluruh muka bumi, dan seluruh umat
manusia di bumi ini harus bergandengan tangan untuk melindungi sesamanya dari
ancaman kemanusiaan. Itu adalah misi Allah untuk umat manusia.
Kepada Jemaat
Allah di Korintus, yaitu mereka yang dikuduskan dalam Kristus Yesus dan yang
dipanggil menjadi orang-orang kudus, dengan semua orang di segala tempat, yang
berseru kepada nama Tuhan kita Yesus Kristus, Yaitu Tuhan mereka dan Tuhan
kita. Kasih Karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan
Yesus kristus menyertai kamu.(I Korintus 1:1-2)
Gereja adalah Alat Allah untuk menjalankan Misi Kasih Allah atas dunia
yang telah jatuh ke dalam dosa. Gereja sepatutnya memberikan terang Allah untuk
menerangi kegelapan.
Apa jadinya, jika terang itu tak dapat menampakkan terangnya? Betapa
gelapnya dunia tempat kita berada.
Realitas gereja yang membawa kecemaran terjadi dalam jemaat Korintus. Dalam
kitab Roma 1:18-32, Paulus menjelaskan kecemaran yang masuk kedalam gereja di
Korintus.
Kecemaran yang terjadi dalam jemaat Korintus juga mencemari
jemaat-jemaat lainnya. Apabila, gereja tidak menyucikan dirinya dari segala
kecemaran, maka kecemaran itu bukan hanya mempengaruhi kehidupan individu,
tetapi juga jemaat, demikian juga jemaat-jemaat lainnya, atau gereja di seluruh
dunia.
Misi Allah untuk Gereja
Gereja adalah umat Allah yang dipanggil keluar dari kecemaran dunia. Tujuan
Allah memanggil gereja keluar dari kecemaran dunia adalah untuk hidup kudus,
hidup memuliakan Tuhan.
Gereja yang hidup kudus dan memuliakan Tuhan itu akan dipakai Tuhan
untuk mengajak semua orang hidup memuliakan Tuhan. Jadi tugas Misi Allah untuk
gereja adalah memberitakan kasih Allah kepada semua manusia. Dengan Kristus
sebagai kepala gereja yang telah mengalahkan maut dan kegelapan.
Karena begitu
besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-nya yang
tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan
beroleh hidup yang kekal. (yohanes 3:16).
Gereja dikuduskan dalam Yesus yang sudah menang
Untuk menjalankan misi Allah orang percaya perlu bergantung dengan Tuhan.
Karena dengan kekuatannya sendiri, manusia tidak dapat menjalankan misi Allah. Iblis,
kegelapan akan selalu berusaha menghalang-halangi orang percaya untuk
menjalankan misi Allah dengan hidup di dalam Tuhan dan bergantung dalam Tuhan.
Untuk menjalankan misi Allah manusia yang telah dibebaskan dari
perbudakan dosa itu harus terus menerus bergantung pada Tuhan, atau menyediakan
diri untuk dikuasai Roh Kudus, dengan hidup dipenuhi Roh Kudus.
Karena yang memanggil gereja keluar dari kegelapan dunia adalah Allah,
dan rencana misi Allah membebaskan manusia dari dosa itu digenapi dalam diri
Yesus melalui kematian Yesus di kayu salib, maka yang menjadi pemimpin gereja
adalah Yesus yang telah mengalahkan maut.
Gereja yang dipanggil keluar dari kegelapan itu mendapatkan jaminan
kemenangan dalam Yesus. Karena itu, betapapun beratnya tugas misi Allah yang
diberikan kepada orang percaya, di dalam Yesus yang sudah menang, orang percaya
mendapatkan jaminan untuk hidup dalam kemenangan untuk melaksanakan misi Allah.
Kemenangan orang percaya berada dalam Yesus yang sudah menang, maka
untuk menjalankan misi Allah yang telah digenapi oleh Yesus yang sudah menang
itu, orang percaya harus hidup dalam Yesus. Terus menerus hidup berada dalam
anugerah Tuhan.
Dengan demikian dapat kita pahami bahwa menurut Alkitab semua orang
percaya diseluruh muka bumi ini dikuduskan dalam kematian Yesus di kayu salib,
dan orang percaya itu harus terus menguduskan dirinya di dalam anugerah Tuhan
untuk hidup sebagai umat Allah.
Gereja perlu hidup dalam persekutuan
Selain hidup kudus, orang percaya juga dipanggil untuk hidup dalam
persekutuan. Gereja yang adalah Tubuh Kristus, bukan hanya milik Kristus,
tetapi juga milik anggota-anggota tubuh yang lain.
Tangan menjadi milik anggota tubuh yang lain, demikian juga kaki menjadi
milik anggota tubuh yang lain. Itulah sebabnya untuk mengalami pertumbuhan yang
baik, gereja perlu bergantung satu dengan yang lain.
Tidak boleh ada gereja yang merasa lebih hebat dari yang lain. Tidak
boleh ada denominasi gereja yang merasa lebih baik dari denominasi gereja yang
lain.
Gereja diseluruh dunia itu satu. Setiap denominasi gereja sejatinya
perlu bekerjasama dengan baik. Apabila gereja dan denominasi gereja hidup
harmoni, maka itu akan membuat pertumbuhan gereja di seluruh muka bumi
bertumbuh dengan baik.
Gereja-gereja yang merasa diri lebih baik, dan ingin memisahkan diri
dari anggota-anggota tubuh yang lain, tentu akan mengalami kecemaran, dan mengalamai
kemerosotan.
Gereja di seluruh dunia hanya bisa menjadi saksi jika hidup dalam
kesatuan. Keragaman denominasi gereja, keragaman doktrin tidak bisa menjadi
alasan perpecahan gereja.
Tidak ada sebuah denominasi gereja diseluruh muka bumi ini yang memiliki
doktrin yang sempurna. Kesempurnaan doktrin gereja itu hanya terjadi Ketika setiap
orang hidup di dalam Kristus.
Bukan persetujuan kepada doktrin dan ketaatan pada doktrin yang
menguduskan orang percaya, tetapi pengorbanan kristus di salib yang menguduskan
orang percaya.
Di dalam Kristus, orang percaya harus hidup dalam kesatuan untuk menuju kepada
kesempurnaan dengan Kristus sebagai teladan.
Apabila gereja-gereja di seluruh muka bumi dapat hidup dalam kesatuan,
maka, gereja-gereja diseluruh muka bumi dapat menjadi pelopor untuk menguatkan
kesatuan umat manusia diseluruh muka bumi. Kesatuan umat manusia ciptaan Tuhan.
Bersama-sama semua orang diseluruh muka bumi, gereja berjuang saling
melindungi sesamanya untuk dapat memuliakan Tuhan Pencipta langit dan bumi. Secara
bersamaan juga berjuang bersama semua umat manusia untuk menghadirkan hidup
sejahtera di bumi yang satu ini, di bumi milik Tuhan.
Jika gereja dan semua umat manusia dimuka bumi ini hidup bergandengan tangan untuk melindungi sesamanya, maka peristiwa sigi tidak perlu terjadi.
Kita berharap serta berdoa agar peristiwa seperti itu tidak lagi terjadi di dunia milik Tuhan. Pemerintah Indonesia mampu melindungi warganya untuk hidup aman disentero Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Peristiwa
Sigi baru-baru ini menjadi kedukaan bagi gereja diseluruh muka bumi. Bahkan Peristiwa
itu telah mengoyakkan martabat kemanusiaan kita. Gereja-gereja di seluruh dunia
tidak boleh tidak perduli. Gereja-gereja diseluruh muka bumi, dan seluruh umat
manusia di bumi ini harus bergandengan tangan untuk melindungi sesamanya dari
ancaman kemanusiaan. Itu adalah misi Allah untuk umat manusia.
Dr. Binsar Antoni Hutabarat
https://www.binsarhutabarat.com/2020/11/misi-allah-untuk-umat-manusia.html