Wednesday, March 10, 2021

Hari Perempuan Internasional 2021






Hari Perempuan Internasional yang diperingati setiap tanggal 8 Maret merupakan waktu penting untuk mengevaluasi bagaimana perlakuan terhadap perempuan Indonesia, demikian juga perjuangan perempuan di seantero dunia untuk menghirup udara kebebasan serta memberikan dedikasi seluas-luasnya.


Melalui isi ucapan pada hari Perempuan Internasional yang diucapkan pemerhati perempuan baik dalam bahasa Indonesia maupun yang dituliskan dalam bahasa Inggris, kita akan paham bahwa perempuan di Indonesia bahkan pada banyak negara didunia masih termarginalisasikan.


Ucapan-ucapan itu umumnya berisi seruan menentang perlakuan deskriminatif yang masih terus berlangsung. Itulah sebabnya, peringatan Hari Perempuan Internasional 2021 yang jatuh pada tanggal 8 Maret, memilih tema Choose to Challenge atau Memilih untuk Menantang. 


Tema tersebut juga berisi harapan agar perempuan berani untuk bicara terbuka, mengungkapkan bias dan ketidaksetaraan gender yang masih ada.Dan menuntut diberi ruang seluas-luasnya untuk mengekspresikan kebebasan, dan dedikasi seluas-luasnya, perempuan berbeda dengan laki-laki, tetapi memiliki derajat yang sama, karena itu tidak boleh ada marginalisasi perempuan.


Di indonesia ada kabar yang menyedihkan terkait derita perempuan Indonesia, yakni dengan meningkatnya pernikahan perempuan dibawah umur. Bukti masih terjadinya pengekangan kebebasan perempuan.


Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga dalam diskusi November 2020 melaporkan bahwa pada pandemi ini ada 34.000 permohonan dispensasi kawin yang diajukan mempelai di bawah usia.


Perkawinan anak usia dinia masih dianggap cara jitu untuk membebaskan keluarga dari beban membiayai kehidupan dan pendidikan anak, secara khusus perempuan. 


Memang perkawinan pada satu sisi bisa merubah sebuah keluarga miskin bergabung menjadi bagian dari keluarga kaya, tapi perempuan yang menikah dibawah umur harus terenggut kebebasannya, dan kehilangan kesempatan mengenyam pendidikan yang adalah hak azasi manusia.



Ucapan Hari Perempuan Internasional 2021 


Bahasa Indonesia:

1. Selamat hari Perempuan! Kamu berhak untuk menjadi bahagia hari ini sehingga kamu bisa menikmati harimu sepenuhnya.

2. Setiap wanita dapat membuat kebahagiaan untuk mewarnai hidup mereka, selamat hari perempuan!

3. Semua wanita itu unik dan istimewa, di atas dunia ini kamu bisa melakukan hal besar.

4. Perempuan adalah inspirasi terbesar di dunia. Mari kita memuji mereka dan tidak pernah melupakan betapa menakjubkan dan indah mereka. Hormati dan hargai mereka setiap hari. Selamat hari perempuan!

5. Wanita punya hak untuk hidup dengan kehormatan, kebebasan untuk bersikap dan kebebasan dari rasa ketakutan. Pada Hari Perempuan Internasional ini, masih kita dedikasikan diri kita untuk mewujudkan hal itu menjadi kenyataan.

6. Setiap wanita sebuah misteri yang tidak bisa ditebak pria. Tuhan memberkati kita dengan wanita, jadi mari kita cintai dan hargai mereka sampai akhir zaman. Jangan lupa untuk menghargai ibu, adik dan istri mu. Selamat hari perempuan!

7. Sungguh kesempatan yang luar biasa untuk berterima kasih kepada semua wanita hebat yang berada di luar sana! Terima kasih untuk membuat hidup menjadi lebih mudah, terima kasih karena kamu begitu berbeda dan kuat! Selamat Hari Perempuan Sedunia.

8. Dunia ini akan menjadi lebih baik dengan hadirnya wanita. Tidak peduli apa latar belakang keluarganya, agamanya, ataupun pekerjaan yang mereka Setiap wanita memberikan arti di kehidupan ini, dan setiap wanita juga menghadirkan cinta dalam kehidupan ini. Terima kasih untuk segala cinta dan kasih sayang yang diberikan olehmu untuk kami. Selamat Hari Perempuan Sedunia.

9. Teruntuk kamu wanita yang kuat dan tangguh, teruntuk kamu wanita yang cantik, unik, dan selalu bersemangat. Semoga kamu selalu memberikan inspirasi bagi orang-orang yang ada di sekitarmu. Tetaplah menjadi seorang wanita yang selalu menebarkan aura positif. Selamat Hari Perempuan Internasional

10. Perempuan kuat menginspirasi perempuan lain. Baik di bidang sosial, budaya, ekonomi, maupun politik, ayo perempuan Indonesia maju dan berani unjuk gigi dan menjadi signifikan! Bring it on! - Sri Mulyani, Menteri Keuangan.

Bahasa Inggris:

11. A charming woman doesn't follow the crowd; she is herself." - Loretta Young

12. There is no limit to what we, as women, can accomplish. - Michelle Obama

13. I alone cannot change the world, but I can cast a stone across the waters to create many ripples. - Mother Teresa

14. Human rights are women's rights, and women's rights are human rights. - Hillary Clinton

15. The success of every woman should be the inspiration to another. We should raise each other up. Make sure you're very courageous: be strong, be extremely kind, and above all be humble. - Serena Williams

16. Who runs the world? Girls. - Beyonce

17. We realize the importance of our voice when we are silenced. - Malala Yousafzai

18. Always be a first-rate version of yourself instead of a second-rate version of somebody else. - Judy Garland

19. I am grateful to be a woman. I must have done something great in another life. - Maya Angelou.

20. Women don't need to find a voice, they have a voice, and they need to feel empowered to use it, and people need to be encouraged to listen. - Meghan Markle.

https://www.binsarhutabarat.com/2021/03/hari-perempuan-internasional-2021.html

Duka di Hari Keadilan Sosial






Artikel opini yang dimuat di koran Investor Daily pada 22 Februaru 2014 dibawah ini merupakan ungkapan keprihatinan terhadap makin minimnya usaha-usaha untuk menegakkan keadilan untuk setiap warga bangsa. Keadilan bukan hanya milik mereka yang kuat, tetapi keadilan sejatinya menjadi hal yang harus diterima oleh semua manusia tanpa kecuali. 

Mengambil momentum Hari Keadilan Sosial Sedunia (World Day of Social Justice), Dr. Binsar Antoni Hutabarat mengingatkan bahwa keadilan sosial itu menjadi kerinduan semua umat manusia. Tak seorangpun yang tak rindu untuk diperlakukan secara adil. Itulah sebabnya dunia menetapkan sebuah hari peringatan keadilan sosial agar pemerintanh bangsa-bangsa dan semua umat manuis peduli pada usaha-usaha menegakkan keadilan sosial.

Pengalaman  yang tidak mudah harus dilewati bangsa Indonesia secara khusus dan bangsa-bangsa di dunia yakni terkait pandemi covid-19, yang hingga kini belum juga berlalu. Resesi ekonomi melanda bangsa-bangsa di Indonesia, dan yang paling menderita adalah rakyat miskin. Mereka yang kehilangan kerja, dan mengandalkan bantuan pemerintah tidak jarang harus menahan penderitaan yang tak perlu karena dana bantuan untuk merek dikorupsi. Bencana Covid yang amat luar biasa ternyata belum juga membangkitkan kesadaran untuk memguatkan keadilan sosial bagi mereka yang lemah.

Persoalan yang menyedihkan adalah, bukannya kebutuhan sandang pangan yang kurang, tetapi kebutuhan sandang pangan itu seringkali raib dipasaran karena ditimbun mereka yang beruang, demikian juga spekulan-spekulan yang tak pernah puas mengumbar kerakusan. Pemerintah perlu menjaga distribusi akses pangan agar mereka yang miskin dapat menikmati hidup merdeka dalam negara merdeka,

Penjajahan dalam segala bentuk bukan hanya terjadi pada perang dagang antar negara, tetapi juga perselingkuhan penguasa dan pengusaha telah menimbulkan banyak penderitaan yang tak perlu di negeri milik Tuhan ini. 

Apabila kita tidak juga sadar untuk menegakkan keadilan sosial, maka tak akan ada ruang yang aman untuk hidup bersama. Pemerintah dan semua elemen bangsa perlu berjuang bersama untuk memberikan keadilan sosial kepada semua tanpa terkecuali.


Masih Ada Duka di Hari Keadilan Sosial Sedunia

Investor Daily Indonesia, 22 Februari 2014

Binsar A Hutabarat


Hari Keadilan Sosial Sedunia (World Day of Social Justice) diperingati setiap tanggal 20 Februari. Masyarakat Indonesia bersama masyarakat dunia mestinya memanfaatkan momentum ini menampilkan hasil-hasil perjuangan bersama yang berkeadilan sosial.


Sayangnya, masyarakat Indonesia dan juga masyarakat dari berbagai belahan dunia masih sering menyaksikan praktikpraktik yang berketidakadilan. Selama sepuluh tahun belakangan ini pembangunan berkeadilan masih di atas kertas. Pasalnya, tingkat kesenjangan antara kelompok kaya dan miskin bukannya makin menyempit, malah justru makin melebar.


Di Indonesia, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2009-2014 yang menargetkan kemiskinan tahun 2014 sebanyak 9-10% dari total penduduk Indonesia, tampaknya kian menjauh. Proyeksi terakhir bahkan mengarah ke angka 10,54-10,75%. Demikian juga tingkat pengangguran masih memperlihatkan angka-angka yang mencemaskan, dari target APBN 2014 sebanyak 5,7 – 5,9%, pemerintah mencatat realisasi 5,7-6%.


Fakta lain menunjukkan, 20% kelompok masyarakat teratas di negeri ini menikmati penambahan kue pembangunan sebanyak 8% selama 2004-2014. Sementara itu, 40% kelompok masyarakat terbawah justru mengalami pengurangan kue pembangunan sebanyak 4%. Dalam rentang sepuluh tahun terakhir ini, lebih banyak kue pembangunan dinikmati oleh kelompok ekonomi atas. Itulah sebabnya jurang antara kelompok kaya dan kelompok miskin makin melebar.


Hal ini diperkuat lagi dengan makin bertambahnya rasio Gini dari 0,38 pada 2010 menjadi 0,41 sejak tahun 2011. Rasio Gini menjelaskan tingkat kesenjangan kelompok kaya dan kelompok miskin yang makin lebar. Nilai Gini rasio berkisar 0 – 1, di mana makin tinggi Gini rasio, tingkat kesenjangan antara yang kaya dan yang miskin makin tinggi.


Membangun Solidaritas


Ketidakadilan ekonomi memang tak boleh dibiarkan terus berlangsung. Pemerintah harus berjuang keras untuk mengatasinya. Jika hal ini dibiarkan, ketidak adilan ekonomi bisa menjadi ancaman serius bagi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang merdeka.


Konstitusi negeri ini mengamanatkan, fakir miskin dan anak-anak telantar dipelihara oleh negara, dan tanggung jawab menyediakan lapangan pekerjaan bagi rakyat yang menganggur juga ada pada negara. Karena itu, kuasa negara atas bumi, air, udara dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya harus diusahakan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat.


Konstitusi juga menetapkan, pemerintah harus mewujudkan cita-cita kemerdekaan, yakni mensejahterakan rakyat Indonesia, dan membawa rakyat Indonesia pada kehidupan yang adil dan makmur. Pemerintah bisa dituduh bertindak tidak adil jika membiarkan rakyat Indonesia terus hidup dalam kemiskinan.


Keadilan sebagai sebuah fairness, sebagaimana diucapkan John Rawls, adalah sebuah kontrak, dan itu menyangkut sebuah sikap hati, sebuah keutamaan dalam diri seseorang. Sikap fairness ini mensyaratkan adanya solidaritas terhadap sesama. Perasaan solidaritas ini memungkinkan seseorang peduli terhadap sesamanya yang kurang beruntung, miskin, dan menderita. Rasa solidaritas ini memungkinkan rakyat Indonesia bahu-membahu melawan penjajah, menjadi kekuatan yang ampuh dalam mengusir penjajah.


Bentuk serta puncak sikap adil adalah sebuah kebaikan hati. Apabila sikap ini terus bertumbuh dalam kehidupan masyarakat Indonesia, maka perjuangan untuk mengentaskan kemiskinan akan menjadi perjuangan bersama. Kebaikan hati akan membuat mereka yang beruntung mau menolong mereka yang berada dalam kemiskinan dan penderitaan. Kebaikan hati ini sesungguhnya menjadi puncak kemanusiaan, sebuah nilai tertinggi dari kemanusiaan, kualitas puncak dari kemanusiaan.


Pemerintah harus memperlakukan orang miskin secara berbeda dengan mereka yang kaya, karena keadilan berarti memperlakukan yang berbeda secara berbeda, dan memperlakukan yang sama secara sama. Jadi pemberian fasilitas khusus bagi mereka yang miskin untuk dapat hidup lebih baik, berupa pemberian jaminan kesehatan, pendidikan, kebutuhan dasar untuk hidupm dan lain-lain, bukanlah sebuah ketidakadilan, tetapi sebaliknya justru merupakan keadilan.


Tuhan menempatkan semua manusia di bumi yang satu, karena itu semua manusia mestinya dapat hidup bersama. Apalagi, jika kita memahami bahwa Sang Pencipta itu telah menciptakan semua manusia sama, sederajat, dan memiliki harkat dan martabat yang sama sebagaimana dinyatakan dalam pembukaan Deklarasi Universal HAM, bahwa pengakuan atas martabat manusia yang sama adalah dasar bagi kehidupan yang merdeka, adil dan damai. Mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan yang hakiki tersebut telah mengakibatkan lahirnya perbuatan-perbuatan bengis yang menimbulkan kemarahan hati nurani umat manusia.


Solidaritas antarsesama adalah sesuatu yang alamiah. Ia melekat pada kemanusiaan, sesuatu yang ditanamkan pencipta ketika sang khalik itu menciptakan manusia. Namun, solidaritas itu harus terus ditumbuhkembangkan agar mampu menjadi kekuatan untuk merekatkan kehidupan bersama. Tingginya semangat solidaritas suatu bangsa akan sangat berperan kuat bagi kemajuan bangsa tersebut. Solidaritas adalah dasar bagi persatuan yang sangat dibutuhkan dalam pembangunan bangsa.


Distribusi dan Akses


Ketidakmampuan manusia untuk hidup bersama, sebagaimana dikatakan Marthin Luther King, seorang pejuang HAM: “Jika kita tidak dapat hidup bersama, maka kita akan mati bersama.” Kebenaran tersebut mendapatkan konfirmasinya pada Perang Dunia I dan Perang Dunia II yang menjadi latar belakang lahirnya piagam internasional HAM. Perang Dunia mengorbankan banyak nyawa dan harta benda yang tidak sedikit. Semua bangsa menderita kerugian karena bangsa-bangsa tidak mampu hidup bersama dengan damai.


Solidaritas merupakan sebuah spirit yang amat penting, karena itu perlu dijaga dan terus ditumbuh kembangkan. Memadamkan semangat solidaritas sama saja dengan melemahkan kekuatan perekat dalam hidup bersama, yang berujung pada disintegrasi bangsa, yang menjadi cikal bakal lahirnya negara gagal.


Banyak penderitaan, ketiadaan sandang pangan, perumahan, dan lain-lain, sejatinya bukan karena barang-barang kebutuhan itu tidak ada atau tak tersedia. Kelaparan terjadi umumnya karena soal distribusi dan akses. Secara nasional kebutuhan pangan Indonesia mencukupi. Tapi, sayangnya, banyak orang miskin dan keluarga-keluarga korban bencana yang tak memiliki akses terhadap pangan, demikian juga dengan sandang dan perumahan.


Peringatan Hari Keadilan Sosial Sedunia kali ini harus menyadarkan kita semua bahwa masih ada kesenjangan yang amat lebar dalam kehidupan bersama kita sebagai bangsa.


https://www.binsarhutabarat.com/2021/03/duka-di-hari-keadilan-sosial.html

Tuesday, March 9, 2021

Kesetiaan Allah dan Ketidaksetiaan Manusia

 

 

Allah, yang memanggil kamu kepada persekutuan dengan Anak-Nya Yesus Kristus, Tuhan kita adalah setia (I Korintus 1:9)

 

Paulus mengucap syukur kepada Allah atas kasih karunia Allah terhadap jemaat Korintus. Paulus yakin Allah yang setia akan memelihara jemaat Korintus untuk hidup memuliakan Allah.

Jemaat Korintus dipanggil menjadi umat Allah untuk melayani Allah. Dalam kehidupan Bersama tiap-tiap anggota jemaat diberikan karunia ilahi untuk kepentingan Bersama umat Allah.

 

Karunia-karunia Allah yang amat kaya dalam jemaat Korintus harus digunakan untuk kemuliaan Allah, dan demi pertumbuhan umat Allah untuk hidup dalam ketaatan sang kepala gereja, yaitu Yesus Kristus.

 

Setiap anggota jemaat harus bertumbuh menjadi seperti Kristus, dan pertumbuhan tiap anggota menjadi seperti Kristus itu berlangsung dalam persekutuan Bersama orang percaya.

Pertumbuhan setiap pribadi menjadi seperti Yesus berjalan seiring dengan pertumbuhan jemaat dari segi kualitas, yang kemudian akan disertai kuantitas.

Ironisnya, itu tidak terjadi dalam jemaat Korintus yang kaya dengan karunia-karunia rohani, karena itulah dalam surat Korintus, Paulus menegur jemaat Korintus untuk Kembali hidup setia mentaati Allah.

 

Realitas Jemaat di Korintus

Jemaat Korintus yang diberikan karunia-karunia Allah secara luar biasa, ternyata mempergunakan karunia pemberian Allah itu tidak sebagaimana mestinya. Mereka yang dikaruniai Allah itu bukan menggunakan karunia itu untuk membangun kehidupan Bersama dalam persekutuan Bersama, sebaliknya justru menjadi alat untuk menyombongkan karunia-karunia yang dianugerahkan Allah kepada mereka.

 

Karunia Allah yang sejatinya dipergunakan untuk pertumbuhan jemaat, kemudian beralih fungsi  menjadi alat pemecah belah jemaat.

Jemaat mengidolakan tokoh-tokoh dengan karunia tertentu, dan kemudian menyepelekan tokoh atau kelompok lain.

Perpecahan jemaat di Korintus menjadi persoalan yang menjadi perhatian Paulus dalam surat Korintus.

Ironisnya, jemaat yang kaya dengan berbagai karunia rohani itu bukan hanya hidup dalam perpecahan, tapi juga hidup dalam kehidupan yang tidak bermoral sebagaimana dilukiskan dalam kitab Roma 1:28-32.

 

Kesetiaan Allah

Paulus percaya Allah adalah Allah yang setia. Allah yang menganugerahi jemaat Korintus untuk hidup dalam persekutuan dengan Allah dan sesama orang percaya untuk menjadi saksi Tuhan, dengan tujuan membawa semua manusia memuliakan Allah pencipta akan memelihara jemaat Korintus.

 

Keyakinan Allah yang setia akan memelihara jemaat Korintus menjadi dasar bagi Paulus untuk menegur, menasihati jemaat Korintus agar Kembali hidup dalam persekutuan dengan Allah dan sesama, serta hidup dalam kekudusan dalam anugerah Allah.

 

Paulus mengingatkan jemaat Korintus untuk menggunakan karunia-karunia Allah dengan benar yaitu untuk membangun jemaat, dan hidup dalam persekutuan dengan sesama.

 

Paulus juga mengingatkan jemaat di Korintus untuk hidup dalam kekudusan, sambil menantikan kedatangan Yesus yang kedua kali. Jemaat yang berusaha hidup kudus, pada waktu berjumpa dengan Kristus akan disempurnakan dalam kekudusan Allah.

 

Jemaat Korintus yang hidup tidak setia kepada Allah diingatkan Paulus untuk Kembali kepada Allah yang setia dan hidup dalam ketaatan pada Allah.

 

Jika hari ini kita menyadari bahwa kita tidak setia kepada Allah, kembalilah kepada Allah yang setia dan hidup dalam persekutuan dengan sesama orang percaya untuk kemuliaan Tuhan.

 

Dr. Binsar Antoni Hutabarat

https://www.binsarhutabarat.com/2020/12/kesetiaan-allah-dan-ketidaksetiaan-manusia.html

Pilkada Jakarta: Nasionalis Vs Islam Politik

  Pilkada Jakarta: Nasionalis Vs Islam Politik Pernyataan Suswono, Janda kaya tolong nikahi pemuda yang nganggur, dan lebih lanjut dikat...