Allah Hakim Yang Adil
Jadi Bagaimana? Adakah kita mempunyai kelebihan dari pada orng lain? Sama sekali tidak. Sebab di atas telah kita tuduh baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, bahwa mereka semua ada di bawah kuasa dosa. (Roma 3:9)
Dosa adalah kuasa, manusia melakukan perbuatan-perbuatan dosa karena berada dalam kuasa dosa. Sebaliknya manusia melakukan kebenaran karena kuasa Allah yang memampukan manusia untuk melakukan perbuatan-perbuatan kebenaran, yang telah membebaskannya dari perbudakan dosa.
Gereja tidak boleh jatuh pada kesombongan seperti orang Yahudi yang membanggakan diri sebagai orang pilihan Allah, menerima Taurat, tapi tidak hidup mentaati Taurat.
Semua manusia sama dihadapan Tuhan
Orang Yahudi memiliki keuntungan karena menerima Taurat, melalui Taurat orang Yahudi harusnya menyadari bahwa manusia tidak dapat mentaati Taurat secara sempurna dengan kekuatannya sendiri, karena itu Taurat mempersiapkan orang Yahudi untuk menerima pengorbanan Kristus di kayu salib (lihat Kitab Galatia) .
Melalui menerima pengorbanan Kristus di salib (menerima Injil) orang-orang yahudi diselamatkan karena anugerah Allah, yang memerdekakan mereka untuk hidup melayani Tuhan , melakukan perbuatan-perbutan kebenaran.
Yesu mati menanggung dosa manusia, dan kebangkitan Yesus merupakan proklamasi bahwa maut telah dikalahkan, dan tidak lagi berkuasa atas mereka yang percaya. Orang percaya dibebaskan dari kuasa dosa, untuk melakukan perbuatan-perbuatan kebenaran.
Menerima pengorbanan Kristus di salib, menerima Injil harus hidup dalam ketaatan pada Allah, itulah sebabnya kita perlu berdoa untuk tiap-tiap hari dipimpin oleh Roh Kudus untuk melakukan perbuatan-perbuatan kebenaran.
Berkat-berkat Allah yang dianugerahkan Allah kepada orang Yahudi bukan merupakan kelebihan orang Yahudi, karena itu tak perlu menjadi sombong, sebaliknya dengan rendah hati datang kepada Tuhan, menerima karya Kristus di kayu salib dan hidup dipenuhi Rph Kudus untuk hidup melakukan perbuatan-perbuatan kebenaran.
Surat Roma diberikan juga kepada jemaat di Roma yang sebagian berasal dari bangsa-bangsa bukan Yahudi, bangsa Yunani. Alkitab mengatakan, bahwa semua orang berada dalam kuasa dosa.
Sejak Adam dan Hawa jatuh kedalam dosa, maka didalam Adam semua manusia dalam perbudakan dosa, dan gemar melakukan perbuatan-perbuatan dosa. Tapi setelah pengorbanan Kristus di salib yang membebaskan manusia dari perbudakan dosa, termasuk orang Yunani, maka mereka yang percaya kepada pengorbanan Kristus di salib, berita Injil, dibebaskan dari perbudakan dosa, masuk dalam kerajaan Allah yang kekal, yang akan dinyatakan pada kedatangan Yesus yang kedua kali untuk menjemput orang-orang yang percaya.
Allah adalah hakim yang adil
Allah menghakimi semua manusia secara adil, Allah menghakimi manusia sesuai standar Allah, yaitu dengan kebenaran. Allah menghakimi manusia berdasarkan perbuatan.
Manusia yang percaya kepada Yesus, dan mengakui sebagai umat pilihan Allah, masuk sebagai anggota gereja tidak boleh sombong, tapi dengan takut dan gentar melayani Allah, dan memohon anugerah Allah untuk dipimpin Roh Kudus melakukan perbuatan-perbuatan kebenaran.
Bukan hanya orang Yahudi yang tidak boleh sombong, orang Yunani yang berada dalam jemaat di Roma juga tidak boleh sombong, tapi mereka semua harus dengan rendah hati memohon kepada Allah untuk dapat hidup dalam kebenaran.
Hidup orang yang dibenarkan adalah hidup dalam ketaatan pada Allah dengan memohon, dan menyediakan diri untuk dipimpin Roh Kudusm hidup melakukan perbuatan-perbuatan kebenaran.
Hidup menyaksikan Injil, bukan hanya dengan kata-kata, tetapi dengan hidup yang dipimpin okeh Roh Kudus, Hidup menjadi teladan bagi semua orang, dengan hidup seperti Yesus.
Dr. Binsar Antoni Hutabarat
https://www.binsarhutabarat.com/2021/07/allah-hakim-yang-adil.html