Saturday, August 7, 2021

Pendidikan Tinggi Tidak Dibutuhkan?

 

 


Peluang Bisnis Kelas Dunia. KLIK DISINI!


 AKUIndonesia 

Saya pernah dengar tentang korporasi kelas dunia mengatakan, bahwa mereka menerima pegawai tidak lagi melihat ijazah, yang penting kompetensi. 

Menurut mereka, untuk bekerja pada korporasi mereka,pelamar cukup punya kompetensi yang diminta, tak perlu mengenyam pengalaman belajar di perguruan tinggi yang dibuktikan dengan ihazah. 

Pertanyaan kemudian, apakah perguruan tinggi memang tidak dibutuhkan lagi? Tapi mengapa korporasi kelas dunia itu kerap menyelanggarakan pelatihan-pelatihan kerja yang sebenarnya domain perguruan tinggi? 

Perguruan tinggi memang memiliki kelemahan, mulai dari tata kelola, sampai dengan pemenuhan kebutuhan pemangku kepentingan seperti korporasi,tapi tidak berarti korporasi bisa menyepelekan peran perguruan tinggi. 

Tidak sedikit korporasi kelas dunia yang menjadikan perguruan tinggi sebagai barang dagangan, maklum korporasi kerap tidak paham peran perguruan tinggi yang strategis bagi kemanusiaan. 

Korporasi yang fokus pada meraup keuntungan sebesar besarnya, kerap tidak paham bahwa kerja itu bagi kehidupan, bukan sekadar menimbun harta untuk kepentingan individu atau korporasi. 

Menurut saya korporasi yang sesumbar meremehkan perguruan tinggi mesti sadar, bahwa napsu korporasi adalah untuk keuntungan, bahkan sering kali mengabaikan kehidupan, kecuali menyelamatkan kehidupan pribadi dan korporasi itu. 

Ungkapan win-win solution yang kerap dikumandangkan oleh korporasi kelas duni itu ibarat candu, untuk tetap menenangkan mereka yang menjadi jajahan korporasi itu. 

itulah sebabnya korporasi kelas dunia itu perlu diawasi, dan jangan sampai berselingkuh dengan kekuasaan, karena itu akan menghadirkan penjajahan ekonomi bagi rakyat yang secara hukum berada dalam kemerdekaan. 

Rakyat merana karena penjajahan ekonomi yang hadir menggantikan penjajahan bentuk politik. Itulah sebabnya di negeri ini, rakyat miskin kerap bertanya apa artinya merdeka, jika sebagian besar rakyat hidup miskin, sedang segelintir orang hidup mewah?

Pada era teknologi seperti saat ini, kita juga mesti waspada dengan korporasi korporasi kelas dunia seperti youtube misalnya, dengan sarana teknologi informasi nya.  Apalagi teknologi itu tak berperasaan, dan dampaknya untuk rakyat miskin, tentu lebih menyakitkan. 

Dr. Binsar A.  Hutabarat 


Wednesday, August 4, 2021

Rahasia Memahami Misteri Kehidupan

 

AKUIndonesia 

Rahasia Memahami Misteri Kehidupan



Memahami misteri masa depan merupakan harapan semua orang, apalagi ketika berada dalam kesusahan. Namun, betapapun jelasnya lukisan masa depan, semua itu hanya lukisan semata. 


Kita tentu setuju, membuat proyeksi tentang masa depan secermat mungkin itu penting, tapi kita juga perlu paham bahwa pencapaian tentang masa depan itu sendiri sesungguhnya hanyalah karena kasih dan kemurahan Yang Maha Kuasa.


Badai Covid-19 segeralah berlalu.

Vonis Pandemi Covid-19 oleh Badan Dunia WHO telah melewati hitungan tahun. Pada Juli 2020, Pemerintah Indonesia pernah memprediksikan bahwa penyebaran covid-19 akan dapat terkendali. Sayangnya, ritual tahunan mudik dinegeri ini telah merenggut harapan itu.


Harapan baru muncul menjelang akhir 2021 ketika jumlah mereka yang terinfeksi Covid-19 kian melandai. Masyarakat mulai melonggarkan protokol kesehatan. 


Pelaksanaan vaksinasi pun berjalan lambat seiring merenggangnya pelaksanaan protokol kesehatan. Mereka yang telah mendaftar untuk mendapatkan vaksinasi kerap tidak paham, kapan eksekusi akan dilakukan. 


Himbauan vaksinasi yang dikumandangkan tak beriringan dengan pelaksanaan vaksinasi. Herannya, banyak diantara mereka yang telah menerima vaksinasi merasa diri aman. Padahal, kekebalan komunal melalui vaksinasi masih jauh dari ketentuan.


Sekolah-sekolah telah mengadakan simulasi untuk menyelenggarakan Sekolah tatap muka pada bulan Juli 2021. Banyak orang tua bergairah mendukungnya dengan seribu satu alasan. 


Menteri Pendidikan bertekat untuk menyelenggarakan sekolah tatap muka, alasannya adalah demi kesejahteraan anak. Menurutnya anak adalah kelompok yang paling menderita.

Keputusan utama tetap ada pada orang tua untuk mengijinan anak mereka melangsungkan pembelajaran tatap muka.


Semangat orang tua untuk mengijinkan anak mereka mengikuti pembelajaran tatap muka mulai menipis ketika mendengar penyebaran Covid yang luar biasa di India. 


Kasus di India ternyata menyasar negara-negara lain. Malaysia yang menjadi sasaran penyebaran covid-19 varian baru dengan cepat melakukan Lock Down.


Lock Down mikro yang menjadi strategi pemerintah Indonesia kembali di dengungkan di Jawa Tengah, secara khusus Kudus , daerah yang tiba-tiba menjadi berita utama penyebaran covid varian baru yang berasal dari India, yaitu Varian Delta.


Berita penyebaran virus corona varian delta ternyata juga menyasar Madura. Tak lama kemudian penyebaran virus corona yang tak terkendali itu juga menyasar Jakarta, Depok, dan Bandung.


Kementerian Agama Indonesia merespon dengan membuat surat edaran larangan menjalankan ibadah di daerah zona merah penyebaran covid-19. 


Jakarta mengeluarkan peraturan Gubernur untuk kembali menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar,yang penerapannya dengan melakukan PSBB mikro.  Lock Down Mikro yang dianggap mujarab mulai diterapkan lebih serius pada daerah-daerah zona merah. 


Harapan selalu ada.

Pada kondisi sulit tersebut hadir berita tentang keberhasilan India menekan ledakan penyebaran Covid-19. Kuncinya adalah pengetatan pembatasan sosial, peningkatanTest Covid-19, serta vaksinasi massal.  


Indonesia perlu serius menerapkan metode yang sebenarnya bukan lagi jadi rahasia umum itu. Kerjasama semua elemen bangsa perlu diperkuat untuk menekan laju penyebaran virus corona yang memprihatinkan.


Melejitnya jumlah harian mereka yang terinfeksi virus corona menyebakan banyak rumah sakit dibanjiri pasien. Bahkan,  banyak pasien harus rela berada di tempat-tempat perawatan darurat. Dokter dan tenaga medis pun menjerit dan kerap mengingatkan agar masyarakat tetap di rumah saja.


Belajar dari India, masyarakat Indonesia tak perlu kehilangan harapan. Berhentilah untuk menuding siapa yang salah, dan bekerjalah bersama-sama untuk memelihara kehidupan bersama. 


Bagaimana gelapnya masa depan itu, Tuhan tetap berdaulat atas kehidupan ini, dan betapapun jelasnya lukisan masa depan yang kita tetapkan, yang menentukan masa depan itu adalah Tuhan. Berharap, dan bertahanlah pada masa sulit sekalipun, karena Yang Maha Kuasa itu setia. Segala kemulian hanya bagi Tuhan.


Dr. Binsar Antoni Hutabarat


https://www.binsarhutabarat.com/2021/06/rahasia-memahami-misteri-kehidupan.html


Saturday, July 31, 2021

Allah Hakim Yang Adil

 



Allah Hakim Yang Adil


Jadi Bagaimana? Adakah kita mempunyai kelebihan dari pada orng lain? Sama sekali tidak. Sebab di atas telah kita tuduh baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, bahwa mereka semua ada di bawah kuasa dosa. (Roma 3:9)


Dosa adalah kuasa, manusia melakukan perbuatan-perbuatan dosa karena berada dalam kuasa dosa. Sebaliknya manusia melakukan kebenaran karena kuasa Allah yang memampukan manusia untuk melakukan perbuatan-perbuatan kebenaran, yang telah membebaskannya dari perbudakan dosa.


Gereja tidak boleh jatuh pada kesombongan seperti orang Yahudi yang membanggakan diri sebagai orang pilihan Allah, menerima Taurat, tapi tidak hidup mentaati Taurat.


Semua manusia sama dihadapan Tuhan

Orang Yahudi memiliki keuntungan karena menerima Taurat, melalui Taurat orang Yahudi harusnya menyadari bahwa manusia tidak dapat mentaati Taurat secara sempurna dengan kekuatannya sendiri, karena itu Taurat mempersiapkan orang Yahudi untuk menerima pengorbanan Kristus di kayu salib (lihat Kitab Galatia) .


Melalui menerima pengorbanan Kristus di salib (menerima Injil) orang-orang yahudi diselamatkan karena anugerah Allah, yang memerdekakan mereka untuk hidup melayani Tuhan , melakukan perbuatan-perbutan kebenaran.


Yesu mati menanggung dosa manusia, dan kebangkitan Yesus merupakan proklamasi bahwa maut telah dikalahkan, dan tidak lagi berkuasa atas mereka yang percaya. Orang percaya dibebaskan dari kuasa dosa, untuk melakukan perbuatan-perbuatan kebenaran.


Menerima pengorbanan Kristus di salib, menerima Injil harus hidup dalam ketaatan pada Allah, itulah sebabnya kita perlu berdoa untuk tiap-tiap hari dipimpin oleh Roh Kudus untuk melakukan perbuatan-perbuatan kebenaran.


Berkat-berkat Allah yang dianugerahkan Allah kepada orang Yahudi bukan merupakan kelebihan orang Yahudi, karena itu tak perlu menjadi sombong, sebaliknya dengan rendah hati datang kepada Tuhan, menerima karya Kristus di kayu salib dan hidup dipenuhi Rph Kudus untuk hidup melakukan perbuatan-perbuatan kebenaran.


Surat Roma diberikan juga kepada jemaat di Roma yang sebagian berasal dari bangsa-bangsa bukan Yahudi, bangsa Yunani. Alkitab mengatakan, bahwa semua orang berada dalam kuasa dosa.


Sejak Adam dan Hawa jatuh kedalam dosa, maka didalam Adam semua manusia dalam perbudakan dosa, dan gemar melakukan perbuatan-perbuatan dosa. Tapi setelah pengorbanan Kristus di salib yang membebaskan manusia dari perbudakan dosa, termasuk orang Yunani, maka mereka yang percaya kepada pengorbanan Kristus di salib, berita Injil, dibebaskan dari perbudakan dosa, masuk dalam kerajaan Allah yang kekal, yang akan dinyatakan pada kedatangan Yesus yang kedua kali untuk menjemput orang-orang yang percaya.


Allah adalah hakim yang adil


Allah menghakimi semua manusia secara adil, Allah menghakimi manusia sesuai standar Allah, yaitu dengan kebenaran. Allah menghakimi manusia berdasarkan perbuatan.


Manusia yang percaya kepada Yesus, dan mengakui sebagai umat pilihan Allah, masuk sebagai anggota gereja tidak boleh sombong, tapi dengan takut dan gentar melayani Allah, dan memohon anugerah Allah untuk dipimpin Roh Kudus melakukan perbuatan-perbuatan kebenaran.


Bukan hanya orang Yahudi yang tidak boleh sombong, orang Yunani yang berada dalam jemaat di Roma juga tidak boleh sombong, tapi mereka semua harus dengan rendah hati memohon kepada Allah untuk dapat hidup dalam kebenaran.


Hidup orang yang dibenarkan adalah hidup dalam ketaatan pada Allah dengan memohon, dan menyediakan diri untuk dipimpin Roh Kudusm hidup melakukan perbuatan-perbuatan kebenaran. 


Hidup menyaksikan Injil, bukan hanya dengan kata-kata, tetapi dengan hidup yang dipimpin okeh Roh Kudus, Hidup menjadi teladan bagi semua orang, dengan hidup seperti Yesus.



Dr. Binsar Antoni Hutabarat



https://www.binsarhutabarat.com/2021/07/allah-hakim-yang-adil.html

Pilkada Jakarta: Nasionalis Vs Islam Politik

  Pilkada Jakarta: Nasionalis Vs Islam Politik Pernyataan Suswono, Janda kaya tolong nikahi pemuda yang nganggur, dan lebih lanjut dikat...