Sunday, August 15, 2021

Pembenaran Karena Iman Dalam Yesus

ADCLICKEXPRESS

  Pembenaran Karena Iman


Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. Dan oleh karena kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. (Roma 3:23-24))


Allah menciptakan manusia sebagai ciptaan yang mulia, kemuliaan manusia tampak ketika manusia menampakkan kemuliaan Allah. Karena itu hanya dalam kebergantungan manusia pada Allah, manusia dapat menampakkan kemuliaan Allah.

Karena dosa manusia kehilangan kemuliaan Allah, manusia tidak lagi bergantung pada Allah, sehingga manusia tidak dapat menampakkan kemuliaan Allah. Sebaliknya kejahatan, kekejaman, perbuatan-perbuatan jahat yang ditampilkan dalam kehidupan manusia, itu adalah wajah kegelapan penguasa kegelapan.

Karena kasih karunia manusia dibernarkan dengan cuma-cuma dalam penebusan Yesus. Manusia yang menjadi budak kegelapan, kejahatan, dan harus menerima ganjaran akibat kejahatannya, telah menerima pengampunan dosa melalui pengorbanan Kristus di kayu salib. Manusia dimerdekakan dari perbudakan dosa.


Semua manusia sudah berdosa

Semua manusia berdosa di dalam Adam, tanpa terkecuali, telah kehilangan kemuliaan Allah. Tak ada individu atau komunitas yang dapat memegahkan diri terhadap manusia lainnya, karena pada hakikatnya semua manusia sama, yaitu manusia berdosa di dalam Adam.

Akibat dosa, manusia kerap menujukkan wajah kegelapan, pertengkaran, konflik pembunuhan, bahkan kejahatan-kejahatan lainnya, itu semua wajah kegelapan. Karena dosa dunia berada dalam kegelapan. Didalam Adam semua manusia berada dalam penjajahan kegelapan.


Manusia dibenarkan oleh pengorbanan Kristus

Pada waktu Yesus mati di salib, semua dosa manusia ditanggung oleh Yesus, karena itu di dalam Yesus semua manusia dibenarkan. 

Manusia dibenarkan bukan karena perbuatan-perbuatan manusia yang benar, tetapi karena pembenaran yang dilakukan oleh Yesus disalib. 

Manusia yang dibenarkan itu masih manusia berdosa, tapi tidak harus menanggung dosanya lagi, karena dosanya sudah ditanggung oleh Yesus di kayu salib.


Kebenaran adalah milik Allah

Manusia yang dibenarkan oleh pengorbanan Yesus di salib masih manusia berdosa, dan perlu terus menerus mengalami pengudusan. 

Manusia perlu mematikan keinginan dosa itu dengan bergantung pada Roh Kudus. Dan pada waktu manusia melakukan tindakan-tindakan benar, manusia tidak boleh berpikir memiliki kebenaran. 

Kebenaran dapat nampak dalam kehidupan manusia jika manusia hidup beriman, bergantung pada Allah.


Hidup dalam pengudusan

Kemuliaan Allah akan nampak dalam kehidupan manusia ketika manusia beriman kepada Allah, bergantung pada Allah, hidup dalam pimpinan Roh Kudus. 

Hidup mengenakan manusia baru dan menanggalkan manusia lama, itulah yang dimaksud dengan pengudusan.


Dr. Binsar A. Hutabarat


https://www.binsarhutabarat.com/2021/08/pembenaran-karena-iman-dalam-yesus.html


Saturday, August 7, 2021

Pendidikan Tinggi Tidak Dibutuhkan?

 

 


Peluang Bisnis Kelas Dunia. KLIK DISINI!


 AKUIndonesia 

Saya pernah dengar tentang korporasi kelas dunia mengatakan, bahwa mereka menerima pegawai tidak lagi melihat ijazah, yang penting kompetensi. 

Menurut mereka, untuk bekerja pada korporasi mereka,pelamar cukup punya kompetensi yang diminta, tak perlu mengenyam pengalaman belajar di perguruan tinggi yang dibuktikan dengan ihazah. 

Pertanyaan kemudian, apakah perguruan tinggi memang tidak dibutuhkan lagi? Tapi mengapa korporasi kelas dunia itu kerap menyelanggarakan pelatihan-pelatihan kerja yang sebenarnya domain perguruan tinggi? 

Perguruan tinggi memang memiliki kelemahan, mulai dari tata kelola, sampai dengan pemenuhan kebutuhan pemangku kepentingan seperti korporasi,tapi tidak berarti korporasi bisa menyepelekan peran perguruan tinggi. 

Tidak sedikit korporasi kelas dunia yang menjadikan perguruan tinggi sebagai barang dagangan, maklum korporasi kerap tidak paham peran perguruan tinggi yang strategis bagi kemanusiaan. 

Korporasi yang fokus pada meraup keuntungan sebesar besarnya, kerap tidak paham bahwa kerja itu bagi kehidupan, bukan sekadar menimbun harta untuk kepentingan individu atau korporasi. 

Menurut saya korporasi yang sesumbar meremehkan perguruan tinggi mesti sadar, bahwa napsu korporasi adalah untuk keuntungan, bahkan sering kali mengabaikan kehidupan, kecuali menyelamatkan kehidupan pribadi dan korporasi itu. 

Ungkapan win-win solution yang kerap dikumandangkan oleh korporasi kelas duni itu ibarat candu, untuk tetap menenangkan mereka yang menjadi jajahan korporasi itu. 

itulah sebabnya korporasi kelas dunia itu perlu diawasi, dan jangan sampai berselingkuh dengan kekuasaan, karena itu akan menghadirkan penjajahan ekonomi bagi rakyat yang secara hukum berada dalam kemerdekaan. 

Rakyat merana karena penjajahan ekonomi yang hadir menggantikan penjajahan bentuk politik. Itulah sebabnya di negeri ini, rakyat miskin kerap bertanya apa artinya merdeka, jika sebagian besar rakyat hidup miskin, sedang segelintir orang hidup mewah?

Pada era teknologi seperti saat ini, kita juga mesti waspada dengan korporasi korporasi kelas dunia seperti youtube misalnya, dengan sarana teknologi informasi nya.  Apalagi teknologi itu tak berperasaan, dan dampaknya untuk rakyat miskin, tentu lebih menyakitkan. 

Dr. Binsar A.  Hutabarat 


Wednesday, August 4, 2021

Rahasia Memahami Misteri Kehidupan

 

AKUIndonesia 

Rahasia Memahami Misteri Kehidupan



Memahami misteri masa depan merupakan harapan semua orang, apalagi ketika berada dalam kesusahan. Namun, betapapun jelasnya lukisan masa depan, semua itu hanya lukisan semata. 


Kita tentu setuju, membuat proyeksi tentang masa depan secermat mungkin itu penting, tapi kita juga perlu paham bahwa pencapaian tentang masa depan itu sendiri sesungguhnya hanyalah karena kasih dan kemurahan Yang Maha Kuasa.


Badai Covid-19 segeralah berlalu.

Vonis Pandemi Covid-19 oleh Badan Dunia WHO telah melewati hitungan tahun. Pada Juli 2020, Pemerintah Indonesia pernah memprediksikan bahwa penyebaran covid-19 akan dapat terkendali. Sayangnya, ritual tahunan mudik dinegeri ini telah merenggut harapan itu.


Harapan baru muncul menjelang akhir 2021 ketika jumlah mereka yang terinfeksi Covid-19 kian melandai. Masyarakat mulai melonggarkan protokol kesehatan. 


Pelaksanaan vaksinasi pun berjalan lambat seiring merenggangnya pelaksanaan protokol kesehatan. Mereka yang telah mendaftar untuk mendapatkan vaksinasi kerap tidak paham, kapan eksekusi akan dilakukan. 


Himbauan vaksinasi yang dikumandangkan tak beriringan dengan pelaksanaan vaksinasi. Herannya, banyak diantara mereka yang telah menerima vaksinasi merasa diri aman. Padahal, kekebalan komunal melalui vaksinasi masih jauh dari ketentuan.


Sekolah-sekolah telah mengadakan simulasi untuk menyelenggarakan Sekolah tatap muka pada bulan Juli 2021. Banyak orang tua bergairah mendukungnya dengan seribu satu alasan. 


Menteri Pendidikan bertekat untuk menyelenggarakan sekolah tatap muka, alasannya adalah demi kesejahteraan anak. Menurutnya anak adalah kelompok yang paling menderita.

Keputusan utama tetap ada pada orang tua untuk mengijinan anak mereka melangsungkan pembelajaran tatap muka.


Semangat orang tua untuk mengijinkan anak mereka mengikuti pembelajaran tatap muka mulai menipis ketika mendengar penyebaran Covid yang luar biasa di India. 


Kasus di India ternyata menyasar negara-negara lain. Malaysia yang menjadi sasaran penyebaran covid-19 varian baru dengan cepat melakukan Lock Down.


Lock Down mikro yang menjadi strategi pemerintah Indonesia kembali di dengungkan di Jawa Tengah, secara khusus Kudus , daerah yang tiba-tiba menjadi berita utama penyebaran covid varian baru yang berasal dari India, yaitu Varian Delta.


Berita penyebaran virus corona varian delta ternyata juga menyasar Madura. Tak lama kemudian penyebaran virus corona yang tak terkendali itu juga menyasar Jakarta, Depok, dan Bandung.


Kementerian Agama Indonesia merespon dengan membuat surat edaran larangan menjalankan ibadah di daerah zona merah penyebaran covid-19. 


Jakarta mengeluarkan peraturan Gubernur untuk kembali menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar,yang penerapannya dengan melakukan PSBB mikro.  Lock Down Mikro yang dianggap mujarab mulai diterapkan lebih serius pada daerah-daerah zona merah. 


Harapan selalu ada.

Pada kondisi sulit tersebut hadir berita tentang keberhasilan India menekan ledakan penyebaran Covid-19. Kuncinya adalah pengetatan pembatasan sosial, peningkatanTest Covid-19, serta vaksinasi massal.  


Indonesia perlu serius menerapkan metode yang sebenarnya bukan lagi jadi rahasia umum itu. Kerjasama semua elemen bangsa perlu diperkuat untuk menekan laju penyebaran virus corona yang memprihatinkan.


Melejitnya jumlah harian mereka yang terinfeksi virus corona menyebakan banyak rumah sakit dibanjiri pasien. Bahkan,  banyak pasien harus rela berada di tempat-tempat perawatan darurat. Dokter dan tenaga medis pun menjerit dan kerap mengingatkan agar masyarakat tetap di rumah saja.


Belajar dari India, masyarakat Indonesia tak perlu kehilangan harapan. Berhentilah untuk menuding siapa yang salah, dan bekerjalah bersama-sama untuk memelihara kehidupan bersama. 


Bagaimana gelapnya masa depan itu, Tuhan tetap berdaulat atas kehidupan ini, dan betapapun jelasnya lukisan masa depan yang kita tetapkan, yang menentukan masa depan itu adalah Tuhan. Berharap, dan bertahanlah pada masa sulit sekalipun, karena Yang Maha Kuasa itu setia. Segala kemulian hanya bagi Tuhan.


Dr. Binsar Antoni Hutabarat


https://www.binsarhutabarat.com/2021/06/rahasia-memahami-misteri-kehidupan.html


Pilkada Jakarta: Nasionalis Vs Islam Politik

  Pilkada Jakarta: Nasionalis Vs Islam Politik Pernyataan Suswono, Janda kaya tolong nikahi pemuda yang nganggur, dan lebih lanjut dikat...