Menyambut Tahun 2022 Dengan Bersyukur
Tahun ini banyak derita yang kita alami di Indonesia, juga di seantero dunia. Tapi, ketika kita tahu Allah yang berdaulat dan penuh kasih itu tak pernah meninggalkan kita, maka patutlah kita bersyukur kepada Allah yang penuh cinta kasih saat akan meninggalkan tahun 2021, dan memasuki tahun 2022.
Mengapa kita mengucap syukur kepada Allah dalam penderitaan?
1. Penderitaan membuat orang Kristen mengalami pertumbuhan iman.
Iman yang tidak mengalami ujian, adalah iman yang tidak dapat dipercaya. Dengan cara itu Allah membuktikan apakah iman kita murni atau tidak. Iman ibarat otot yang perlu dilatih untuk bertumbuh lebih kuat.Penderitaan dan penganiayaan adalah cara Allah untuk menguatkan iman kita. Bersyukurlah Ketika menghadapi penderitaan di dalam Tuhan.
Kehidupan yang mudah dapat memimpin kepada iman yang dangkal. Ibrani 11 melaporkan semua orang beriman menghadapi banyak tantangan agar iman mereka dapat bertumbuh. Paulus berdoa agar iman Jemaat Tesalonika menjadi sempurna (ITesalonika 3:10). Bersykurlah betapapun beratnya kehidupan yang kita jalani.
2. Penderitaan Membuat orang Percaya Melimpah dengan Kasih
Penderitaan dapat membuat kita cinta diri. Namun, dengan anugerah dan iman penderitaan dapat menghasilkan kasih.Iman yang bekerja oleh kasih. Ketika orang percaya menderita, orang percaya bergantung pada Allah, dan kasih mereka menjangkau saudara-saudara mereka. Kasihilah satu dengan yang lain, penderitaan tidak membatasi kita membagikan kasih, bersyukurlah kepada Tuhan.
3. Tekun dalam Tuhan
Kita bisa menjadi sabar dengan penderitaan. Penderitaan akan mengahasilkan kesabaran dan kematangan hidup. Jika kita tidak tekun dalam penderitaan yang diijinkan Tuhan, kita akan menolak kesabaran dan kematangan hidup Kristen.Bersyukurlah untuk ketekunan yang Tuhan anugerahkan melalui penderitaan yang kita alami.
4. Kesaksian bagi orang percaya lain
Penderitaan bukan hanya menolong kita bertumbuh dalam Tuhan, tetapi juga menolong saudara lain. Allah mendorong kita agar kita mendorong orang percaya lainnya untuk bertumbuh menjadi seperti Kristus.
Penderitaan akan memurnikan kehidupan kita. Iman, Pengharapan dan kasih merupakan karakteristis orang percaya dari awal (ITesalonika 1:3, Sebab kami selalu mengingat pekerjaan imanmu, usaha kasihmu, dan ketekunan pengharapanmu kepada Tuhan Kita yesus Kristus dihadapan Allah Bapa kita.
Demikian juga kita yang saat ini sedang menghadapi pandemi Covid-19, bersyukurlah kepada Allah, karena Tuhan tetap berdaulat, Tuhan akan mebuat kita bertumbuh dalam Tuhan, dewasa rohani, melimpah dengan kasih, tekun dalam Tuhan, dan menjadi Kesaksian kepada semua orang. Kita berdoa dan berharap tahun 2022 Indonesia dan dunia terbebas dari pandemic covid-19.
Selamat menyongsong tahun baru 2022 dengan mengucap syukur kepada Allah, Muliakanlah Allah.
Dr. Binsar A. Hutabarat