Wednesday, February 9, 2022

Isolasi Mandiri Hari ke 5




 
Isolasi Mandiri Hari ke 5

Malam 9 Februari 2022 suhu tubuh masih saja hangat, meriang, ada perasaan menggigil, nyeri, tubuh terasa lemah. 

Seperti juga hari-hari sebelumnya sejak tiga hari yang lalu, kondisi tubuhku belum berubah banyak. Saat bangun pagi, 10 Februari 2022, tubuhku masih terasaa lemah, aku paksa untuk makan, minum obata-obatan, vitamin untuk mendongkrak imun tubuh. Ini adalah hari ke lima aku melakukan isolasi mandiri.

Pada awal isolasi mandiri, dua hari pertama aku tidak merasakan penurunan kondisi tubuh yang signifikan, tapi memasuki malam ketiga, hingga malam kelima Isolasi mandiri kondisi tubuhku dalam kondisi lemah, meriang, rasa nyeri, tidak enak badan. 

Harapan hari kelima akan terjadi perubahan yang signifikan ternyata tidak terjadi dengan aku. Harapan pada Allah yang berdaulat tetap menjadi sandaranku meski secara kasat mata aku tidak melihat perubahan berarti, tapi aku percaya Allah yang maha kasih senantiasa menyertai kami pada saat isolasi mandiri.

Hari ini, tak banyak yang aku lakukan, kecuali mandi, makan, minum obat-obatan, dan berjemur sejenak di matahari, apalagi Matahari hari ini tidak bersinar terik, hanya sesaat aku bisa menikmati hangatnya sinar matahari.

Sampai menjelang senja barulah aku buka Laptop menuliskan kejadian hari kelima, sambil berharap kondisi tubuhku malam ini bisa lebih baik. Dan kemudian besok bisa melakukan aktivitas lebih banyak.

Melewati masa sulit Bersama dengan Tuhan adalah jalan terbaik, menerima apa saja yang Tuhan ijinkan terjadi merupakan kunci kemenangan ditengah ketidak pastina.


Dr. Binsar A. Hutabarat

Tuesday, February 8, 2022

Isolasi Mandiri Hari ke 4

 


Isolasi Mandiri Hari ke 4

Memiliki pengharapan kepada Tuhan pada masa sulit covid-19 merupakan kunci untuk tetap kuat melewati hari-hari yang tidak mudah, apalagi untuk mereka yang terpapar covid-19.

Malam, 8 Februri 2020 suhu tubuhku Kembali naik, pada umumnya kami semua mengalami pengalaman yang sama, hanya saja aku baru mengalaminya beberap hari kemudian. Suhu tubuh yang naik, disertai meriang, nyeri dan radang tenggorokan yang belum juga berhenti membuat aku tak dapat tidur lelap. Apalagi hampir setiap jam aku perlu bangun dari tidur karema terganggu batuk, dan kemudian minum untuk melegakan tenggorokkan.

Keringat dingin lebih banyak keluar pada pagi ini 9 Februari 2022, tubuhku terasa lemah, dan alhasil taka da kegiatan yang dapat alu lakukan, selain tidur berbaring, tentunya setelah mandi, makan minum obat dan berbagai macam vitamin.

Menjelang sore kebosanan menguasai aku, maka aku keluar dari tempat tidur, duduk-duduk, dan kemudian tanganku Kembali menuliskan laporan isolasi mandiri. Ini adalah hari ke empat.

Dukungan doa teman-teman melakui hp senpat say abaca, dan saya balas secukupnya, sesuai dengan kondisi tubuh yang masih enggan melakukan aktivitas fisik.

Hari ini berbagai jenis makanan berdatangan ke tempat kami, berbagai jenis bua-buahan dan juga obata-obatan serta vitamin tersedia dengan cukup, yang masalah adalah bagaimana menghabisinya, Bersyukur dalam kesulitan isolasi mandiri kami tidak mengalami kesulitan untu memenuhi kebutuhan makanan, minuman, obat-obatan dan vitamin.

Kiranya anugerah Tuhan menolong kami untuk tetap sabar menerima keterbatasan gerak pada masa isolasi mandiri, apalagi kondisi tubuh juga mengharuskan demikian. Aku berharap mala mini lebih baik. Tuhan dumuliakan.

Dr, Binsar A. Hutabarat

https://www.binsarhutabarat.com/2022/02/isolasi-mandiri-hari-ke-4.html

Monday, February 7, 2022

Isolasi Mandiri Hari ke 3

 



Isolasi Mandiri Hari ke 3

Minggu malam badanku terasa hangat, sakit kepala yang menyertai datangnya demam, membuat kondisi tubuhku lebih kurang baik dari hari-hari sebelumnya, apalagi disertai rasa nyeri dan menggigil,  Itulah yang terjadi pada malam hari ketiga kami melakukan isolasi mandiri.

Senin 7  Februari, saat bangun pagi tubuh teras lemah, keringat dingin membuat tubuhku tak nyaman. Hampir sepnjang malam aku tak dapat tidur lelap. Badanku meriang, menggigil, nyeri dan lemas, kejadian yang tak pernah aku sangka sebelumnya. Aku piker setelah kondisi kami semakin baik, maka semua kami akan menjadi lebih baik. Kondisi tubuhku justru menurun dibandingkan hari-hari sebelumnya.

Pagi hari dalam kondisi lemas saya memaksakan diri untuk membuka link zoom rapat, tapi host saya serahkan kepada teman, kuatir saya tidak bisa mengikuti seluruh rangkaian acara rapat. Makan pagi, minum obat, vitamin rutin aku lakukan, bahkan dosis pertama obat-obatan telah habis ku telan untuk memeroleh kesembuhan. Siang ini dosis obat baru datang dari Puskesmas. Aku pun siap menelannya untuk menguatkan imun tubuh.

Kebutuhan makanan minuman dan buah-buahan mengalir dari berbagai pihak, memang ada beberapa jenis makanan yang kami tambahkan via gofood untuk mendongkrak nafsu makan kami. Tapi, setidaknya itu tercukupi, meski kelemahan tubuh masih terasa. Hari ini saya mandi pagi dan sore dengan air hangat.

Menantikan kesembuhan memang butuh kesabaran, sukacita Tuhan menjadi andalan. Tuhan yang berdaulat tentu akan memberikan yang terbaik.  Kiranya kesembuhan dari Tuhan menjadi bagian dari kami, begitu juga mereka yang positif covid-19.


Dr. Binsar A. Hutabarat 

Pilkada Jakarta: Nasionalis Vs Islam Politik

  Pilkada Jakarta: Nasionalis Vs Islam Politik Pernyataan Suswono, Janda kaya tolong nikahi pemuda yang nganggur, dan lebih lanjut dikat...