Tuesday, February 22, 2022

Mengasihi Allah dan Sesama Manusia

 

Mengasihi Allah dan Sesama Manusia

Matius 22: 37 menjelaskan, “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akalbudimu.” Kemudian Ayat 39 mengatakan, “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” 

Apa yang dikatakan Yesus itu telah dituliskan dalam Ulangan 6: 4-5, “Dengarlah, hai orang Israel: Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu esa! Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.”


Mulai dari mendengar

Pengakuan iman mulai dari mendengar (shema, to hear). Dan pengakuan iman yang terbesar mulai dari mengasihi Allah dengan segenap hati, segenap jiwa, pikiran, kekuatan. Artinya, mengasihi Allah melibatkan kehendak serta hati. Dimana ada kasih kepada Allah disana ada ketaatan kepada Allah.

Selanjutnya, Kasih kepada Allah tidak dapat dipisahkan dengan kasih kepada sesama manusia. Yesus mengutip Imamat 19:18, “Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Akulah TUHAN.”

Siapakah Sesamaku Manusia

Mengenai siapakah sesama manusia pernah ditanyakan oleh Ahli Taurat  yang setuju bahwa mengasihi Allah dan sesama merupakan pengakuan iman terbesar, Lukas 10: 27, Jawab orang itu: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusai seperti dirimu sendiri.” Ayat 29. Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata kepada Yesus: “Dan siapakah sesamaku manusia?”

Yesus menjawab pertanyaan Ahli Taurat itu dengan cerita Orang Samaria yang murah hati (Lukas 10:30-37). Cerita itu menjelaskan bahwa kasih kepada sesama manusia adalah kasih kepada semua manusai ciptaan Tuhan yang tidak dibatasi suku, agama, ras dan antar golongan (SARA). Mereka yang memusuhi kita pun adalah sesama manusia yang harus kita kasihi.

Umat Kristen sejatinya mengasihi sesama manusia tidak didorong oleh kebutuhan apapun, tapi oleh karena kasih Allah yang mengalir dalam kehidupan umat Kristen. 

Karena Allah yang maha kasih itu menuntut kita untuk mengasihi sesama manusia, maka umat Kristen yang telah mengalami kasih Allah melakukannya dalam ketaatan kepada Allah karena dorongan kasih kepada allah, tanpa bergantung pada respon yang akan diterimanya.

Dr. Binsar A. Hutabarat

https://www.binsarhutabarat.com/2022/02/mengasihi-allah-dan-sesama-manusia.html

Saturday, February 12, 2022

Isolasi Mandiri hari ke 7

 


Isolasi Mandiri hari ke 7

KAMIS, 10 Februari malam, meriang, nyeri, sedikit berkurang, tapi malam itu saya lewati dengan perasaan kurang nyaman, kesembuhan total tampaknya membutuhkan waktu.

Pagi 11 Februari 2022 aku dapat bangun lebih segar, apalagi aku dapat tidur dengan nyenyak untuk beberapa jam, gangguan batuk yang membuat saya sering terjaga malam hari mulai berkurang, itulah sebabnya ketika bangun pagi Jumat 11 Februari tubuhku terasa lebih baik. Inilah hari ketujuh.

Jumat saya masih memimpin acara rapat minggua via zoom, aktivitas kerja harian mulai bisa aku kerjakan meski masih harus menjaga diri karena tubuh mudah merasa lelah.

Menjelang malam aku mencoba membuat video youtube dan kemudian memuatnya di Channel youtube.

Aku berharap esok akan lebih baik, Tuhan kiranya menolong.

Dr. Binsar A. Hutabarat

https://www.binsarhutabarat.com/2022/02/isolasi-mandiri-hari-ke-7.html

Thursday, February 10, 2022

Isolasi Mandiri Hari ke 6

 


Isolasi Mandiri Hari ke 6

Malam, 9 Februari 2022 suhu tubuhku belum banyak berubah, rasa meriang, keringat dingin, menggigil, masih menyertai tubuhku yang lemah dihantam covid-19.

Seperti malam-malam sebelumnya aku tidak dapat tidur nyenyak, dan hampir setiap jam aku bangun membasahi kerongkongan yang  terganggu radang tenggorokan. Tapi syukurlah kondisi tubuhku pagi ini masih lebih baik dibandingkan tiga hari belakangan ini. Ini adalah hari ke enam isolasi mandiri, 10 Februari 2022.

Aku berusaha makan sekuat mungkin, minum obat-obatan, dan vitamin. Syukurlah semua kebutuhan itu tersedia lewat kebaikan handai tolan.

Hari ini aku masih bisa ikut rapat, persoalannya rapat itu cukup penting, membicarakan penanggulangan positif covid yang menembus STT Kadesi. 

Usaha untuk mncegah penyebaran covid di STT Kadesi dapat dirumuskan bersama, dan diharapkan strategi jitu itu mampu membendung penyebaran covid-19 di markas asrama STT kadesi.

Menjelang senja, kebiasaan menulisku sulit untuk ditahan, ini adalah ulasan hari keenam.


Dr. Binsar A. Hutabarat


https://www.binsarhutabarat.com/2022/02/isolasi-mandiri-hari-ke-6.html

Pilkada Jakarta: Nasionalis Vs Islam Politik

  Pilkada Jakarta: Nasionalis Vs Islam Politik Pernyataan Suswono, Janda kaya tolong nikahi pemuda yang nganggur, dan lebih lanjut dikat...