Mengasihi Allah dan Sesama Manusia
Matius 22: 37 menjelaskan, “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akalbudimu.” Kemudian Ayat 39 mengatakan, “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”
Apa yang dikatakan Yesus itu telah dituliskan dalam Ulangan 6: 4-5, “Dengarlah, hai orang Israel: Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu esa! Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.”
Mulai dari mendengar
Pengakuan iman mulai dari mendengar (shema, to hear). Dan pengakuan iman yang terbesar mulai dari mengasihi Allah dengan segenap hati, segenap jiwa, pikiran, kekuatan. Artinya, mengasihi Allah melibatkan kehendak serta hati. Dimana ada kasih kepada Allah disana ada ketaatan kepada Allah.
Selanjutnya, Kasih kepada Allah tidak dapat dipisahkan dengan kasih kepada sesama manusia. Yesus mengutip Imamat 19:18, “Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Akulah TUHAN.”
Siapakah Sesamaku Manusia
Mengenai siapakah sesama manusia pernah ditanyakan oleh Ahli Taurat yang setuju bahwa mengasihi Allah dan sesama merupakan pengakuan iman terbesar, Lukas 10: 27, Jawab orang itu: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusai seperti dirimu sendiri.” Ayat 29. Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata kepada Yesus: “Dan siapakah sesamaku manusia?”
Yesus menjawab pertanyaan Ahli Taurat itu dengan cerita Orang Samaria yang murah hati (Lukas 10:30-37). Cerita itu menjelaskan bahwa kasih kepada sesama manusia adalah kasih kepada semua manusai ciptaan Tuhan yang tidak dibatasi suku, agama, ras dan antar golongan (SARA). Mereka yang memusuhi kita pun adalah sesama manusia yang harus kita kasihi.
Umat Kristen sejatinya mengasihi sesama manusia tidak didorong oleh kebutuhan apapun, tapi oleh karena kasih Allah yang mengalir dalam kehidupan umat Kristen.
Karena Allah yang maha kasih itu menuntut kita untuk mengasihi sesama manusia, maka umat Kristen yang telah mengalami kasih Allah melakukannya dalam ketaatan kepada Allah karena dorongan kasih kepada allah, tanpa bergantung pada respon yang akan diterimanya.
Dr. Binsar A. Hutabarat
https://www.binsarhutabarat.com/2022/02/mengasihi-allah-dan-sesama-manusia.html