Allah menciptakan manusia agar manusia hanya menyembah Allah saja. Manusia yang menyembah Allah itu sepatutnya hidup memuliakan Allah dalam kebersamaan dengan sesamanya.
Taman Eden menjadi tempat bagi manusia untuk hidup bersama menikmati ciptaan tuhan. Tapi, menusia lebih memilih mengikuti keinginan iblis, akibatnya Adam dan Hawa bukannya hidup saling tolong menolong, justru hidup saling menyalahkan. Puncaknya, manusia menyalahkan Allah di taman tempat Allah berdaulat penuh.
Manusia dan Keabadian
Alkitab secara terang bederang melukiskan rencana kasih Allah serperti berikut: “Tuhan Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya demikianlah manusita itu menjadi makhluk yang hidup (Kejadian2:7).
Napas hidup itu merupakan roh manusia yang berasal dari Allah yang bersifat kekal. Manusia yang mendapatkan nafas hidup dari Allah itu sepatutnya hidup bergantung pada Allah untuk hidup memuliakan Allah.
Yakobus 4 ayat 6 menjelaskan lebih lanjut, “Roh yang ditempatkanAllah di dalam diri kita itu-di-inginiNya dengan cemburu! “Allah tidak membinasakan manusia dalam keabadian, itulah sebabnya manusia dikeluarkan dari Eden agar tidak memakan buah pohon kehidupan, manusia tidak perlu hidup di luar Allah dalam keabadian.
Karena Kasih Karunia
Kasih karunia Allah puncaknya mewujud dalam pengorbanan Yesus pada Salib. Yesus menanggung hukuman dosa kekal yang diperbuat daging manusia. Roh manusia yang kekal karena berasal dari Allah yang kekal itu dapat memiliki hidup dalam tubuh keabadian setelah tubuh yang fana itu binasam dan Allah menggantikannya dengan tubuh baru yang abadi.
Roh manusia tidak perlu mengalami hukuman kekal karena terpenjara dalam dosa daging. Tipu daya iblis berakhir pada salib, Yesus menanggung seluruh hukuman dosa manusia. Allah menimpakan dosa yang meripakan buah keinginan daging pada Tubuh Yesus. Roh manusia yang terpisah dari daging saat kematian akan mendapatkan tubuh baru, Dengan tubuh baru itu manusia dapat hidup selama-lamanya bersama Allah dalam surga kekal.
Hidiup dalam Rencana Allah
Rencana Allah yang indah untuk manusia dapat hidup bersama dengan damai, secara bersama-sama melayani Allah yang mulia, menikmati seluruh kekayaan Allah yang melimpah pada surga kekal mestinya menjadi motivasi untuk umat Kristen hidup bersama dengan damai dalam dunia yang kian rapuh, dengan banyaknya bencana alam, bencana penyakit, belum lagi gairah perang yang masih merasuki manusia seperti tragedi perang Rusia dan Ukraina.
Janji surga kekal, yang membangkitkan kerinduan untuk menikmati seluruh kekayaan Allah bersama Allah dan sesama, perlu menjadi landasan untuk menguatkan perjuangan bersama, mewujudkan kesejahteraan bersama pada dunia milik Tuhan. Itu perlu kita kerjakan mulai hari ini!
https://www.binsarhutabarat.com/2022/11/apa-tujuan-allah-menciptakan-manusia.html