Apa kabar riset grup PTKK?
Pendidikan tinggi mendapatkan mandat untuk melaksanakan pendidikan, pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat biasa disebut Tridharma Pendidikan Tinggi. Apabila Tridharma pendidikan tinggi dilaksanakan dengan baik, maka kontribusi PTKK bagi kemajuan gereja dan masyarakat akan terlihat. PTKK perlu menjadi agen perubahan kearah yang lebih baik.
Pertanyaanya kemudian, apa yang perlu dilakukan PTKK untuk memaksimalkan kontribusinya terhadap gereja, masyarakat, bangsa dan negara?
Manurut saya pembentukan riset grup pada setiap PTKK menjadi salah satu strategi jitu untuk menghadirkan temuan-temuan yang bermanfaat bagi pengembangan gereja dan masyarakat. Kelompok -kelompok riset itu penting untuk mencapai visi keilmuan program studi, dan tentu saja melalui temuan-temuan baru itu, pengabdian masyarakat dapat dilaksanakan terintegrasi dengan pengembangan keilmuan program studi.
Karya-karya penelitian dan pengabdian masyarakat yang terintegrasi akan memudahkan terjadinya integrasi pendidikan pengajaran, Penelitian dan pengabdian masyarakat. Pendidikan pengajaran pada PTKK akan berkembang dengan memanfaatkan hasil-hasil Penelitian dan pengabdian masyarakat.
Saat ini dosen PTKK bukan hanya bingung dengan persyaratan artikel ilmiah untuk mendapatkan jabatan fungsional atau mengajukan kenaikan jabatan fungsional karena minimnya kelompok riset, yang kemudian berujung minimnya hasil-hasil Penelitian dosen. Itulah sebabnya pengabdian masyarakat di PTKK sering kali tidak terkait dengan bidang ilmu program studi di PTKK. Hingga saat ini saya belum menemukan jurnal pengabdian masyarakat yang diterbitkan PTKK.
Kita sempat tercengan dengan peningkatan publikasi ilmiah pada jurnal nasional dan jurnal internasional, kita tentu bersyukur dengan peningkatan publikasi karya ilmiah dosen itu. Tapi, sebagaimana terjadi pada publikasi karya ilmiah pada dosen diluar PTKK yang tidak berelasi dengan kemajuan ilmu pengetahuan, ternyata itu juga terjadi pada PTKK.
Joki jurna scopus, jurnal bereputasi, jurnal terindeks Sinta kini tumbuh dengan subur menyasar dosen-dosen PTKK. Apalagi saat ini pengajuan jabatan fungsional baik pada jabatan asisten ahli dan lekor kepala yang dilaksanakan online dan berada di Dirjen Bimas Kristen sudah mulai berjalan dengan baik, setelah beberapa tahun sempat terhenti karena peralihan pengurusan secara manual ke aplikasi online Jafung.
Pengurusan Jafung Lektor kepala sampai Profesor berada di Sipak.diktis yang dikelola oleh direktur pendidikan Islam. Pengelolaan ini untuk dosen Kristen masih perlu banyak perbaikan, dan tahun ini adalah awal pengurusan jafung online itu bagi dosen agama Kristen.
Kembai pada kelompok riset, dengan adanya kelompok riset maka publikasi artikel ilmiah hasil riset dapat berjalan dengan baik dan terus mengalami peningkatan. Jika tidak ada kelompok-kelompok riset itu, bagaimana bisa publikasi artikel di jurnal dengan dua penulis, bahkan tidak jarang ada tiga atau empat penulis.
Saya tidak paham kerja sama Penelitian model apa yang terjadi dalam publikasi jurnal scopus, atau jurnal bereputasi lainnya, termasuk jurnal terindeks Sinta. Apalagi banyak artikel yang dipublikasikan di jurnal scopus, jurnal bereputasi itu bukan hasil Penelitian. Karenamemang kelompok-kelompok riset itu sulit di jumpai di PTKK. Itulah sebabnya banyaknya publikasi ilmiah pada sebuah STT tidak berbanding lurus dengan kualitas perguruan tinggi.
Kelompok-kelompok riset ini juga bisa dibangun pada asosiasi-asosiasi program studi. Saya bersyukur atas adanya usaha asosiasi program studi teologi dan Pendidikan Agama Kristen (ASPROTEPAK) yang sedang mengusahakan kelompok riset antar perguruan tinggi. Kiranya usaha mengarusutamakan PTKK dapat segera terwujud.
Dr. Binsar A, Hutabarat
Ketua Umum ASPROTEPAK
https://www.bhi.binsarhutabarat.com/2023/02/apa-kabar-riset-grup-ptkk.html
https://www.binsarhutabarat.com/2023/02/apa-kabar-riset-grup-ptkk.html