Satu Tuhan banyak agama
BELAJAR PIANO, KLIK DISINI1
Dialog agama sejatinya tak boleh meminggirkan
nilai-nilai eksklusive agama. Menurut saya dialog yang hanya berada pada
tataran nilai-nilai inklusive agama adalah dialog yang semu, dan tak akan
membawa pemahaman yang baik terhadap keragaman agama-agama.
Nilai-nilai eksklusive agama perlu dibuka dengan jujur pada dialog antar agama, karena nilai-nilai eksklusive itulah yang membedakan agama-agama. Saya setuju apa yang dikatakan Paus Fransiskus, bahwa keragaman agama-agama adalah sebuah anugerah Tuhan.
Mengapa niai-nilai ekklusive agama-agama perlu diungkapkan dalam dialog antar agama?
Dialog antar agama itu mungkin karena ada keyakinan satu Tuhan banyak agama, sehingga pluralisme diartikan sebagai perjalanan agama-agama yang berbeda itu untuk mendapatkan titik pijak bersama tanpa menihilkan identitas agama-agama yang berbeda.
Melepaskan nilai-nilai eksklusive agama sama saja dengan menyeragamkan agama-agama, dan tidak mungkin terjadi perjumpaan agama-agama yang jujur.
Nilai-nilai ekklusive agama sesungguhnya adalah anugerah Tuhan, yang Maha kuasa itu berkenan dikenal oleh agama-agama dengan segala keterbatasannya. Bahkan nilai-nilai eksklusive agama-agama itu merrupakan perekat individu dan komunitas agama tertentu.
Individu menemukan identitasnya dalam komunitasnya. Sehingga agama yang berbeda itu dapat bersama-sama individu-individu dalam suatu komunitas membangun identitas komunalnya.
Nilai-nilai ekslusive agama itu pada sisi yang lain dapat menguatkan kebersamaan individu dalam satu komunitas, dan nilai-nilai eksklusive bersama pada komunitas agama itu akan membenyuk identitas eksklusive agama.
Niai-nilai eksklusive akan menguatkan individu yang disatukan dalam komunitas yang satu, dalam komunitas itulah individu itu memiliki identitasnya, untuk selanjutnya dapat memberikan peran positifnya dalam ruang public. Ruang agama-agama yang berbeda itu saling belejar dan bekerja sama untuk membangun dasar bersama , membangun dunia sejahtera bersama dalam dunia milik Tuhan yang satu.
Mengabaikan nilai-nilai eksklusive agama sama saja dengan menyangkali keberagaman agama-agama, sebaliknya menghargai nili-nilai eksklusive agama akan memperkaya pemahaman agama-agama tentang yang lain, dan tentu saja agama itu sendiri.
Dr. Binsar Antoni Hutabarat
https://www.binsarinstitute.id/2024/09/nilai-eksklusive-agama.html