Saturday, May 25, 2024

Mengarus Utamakan Pendidikan Keagamaan

 

 


 

Mengarus Utamakan Pendidikan Tinggi Keagamaan

 

Pendidikan tinggi keagamaan kerap mendapatkan lebel negatif sebagai pendidikan yang tidak ilmiah, pendidikan tak menggunakan nalar.

Mungkin saja banyak kita tidak setuju dengan pernyataan itu, tapi faktanya pendidikan tinggi keagamaan, secara khusus pendidikan tinggi keagamaan Kristen kerap dilebelkan tidak bermutu, bahkan seorang tokoh pernah mengatakan, bahwa lulusan Sarjana Pendidikan Agama Kristen menurutnya tidak bermutu!

Jika mengacu pada level akreditasi, pada umumnya pendidikan tinggi keagamaan Kristen hanya mampu terakreditasi, dan banyak yang terseok-seok bekerja berbulan-bulan hanya untuk lolos akreditasi. 

Pasalnya, tanpa akreditasi tak ada pendidikan tinggi yang boleh menggelontorkan ijazah, itulah sebabnya pendidikan tingi keagamaan itu berharap pada akreditasi, bukannya pada usaha peningkatan mutu berkelanjutan.

Jika pendidikan tinggi keagamaan dibiarkan tanpa mutu, maka akibatnya pengguna atau penerima luaran pendidikan tinggi keagamaan yang dirugikan.

Hal yang sama juga dengan lulusan perguruan tinggi keagamaan yang kerap kesulitan memenuhi kebutuhan hidu[. Luaran tanpa kreatifitas, kemampuan inovasi, kompetensi tentu saja tak mampu bersaing dalam dunia yang cepat berubah.

Terlepasa setuju atau tidak setuju terhadap lebelisasi pendidikan tinggi keagamaan tidak bermutu, sebaliknya kita semua yang berada dalam lingkungan pendidikan tinggi keagamaan perlu menjawabnya.

Salah satu upaya saya menepis bahwa pendidikan tinggi keagamaan tidak bermutu adalah dengan mengambil program doktor pada pendidikan tinggi di luar rumpun ilmu agama.

Bersyukur saya berhasil lulus dengan nilai yang sangat baik dan dalam waktu yang cepat, tiga tahun. Itu artinya dosen pendidikan tinggi keagamaan tidak boleh dipandang sebelah mata.

Selanjutnya, menurut saya kita perlu bergerak lebih jauh, yaitu untuk mengarusutamakan pendidikan tinggi keagamaan yang sangat penting itu. Jika pendidikan tinggi keagamaan tak bermutu apa jadinya pembinaan iman pada masyarakat Indonesia?

Pendidikan tinggi keagamaan perlu berbenah diri untuk hadir sejajar dengan pendidikan tinggi lain, dan memberikan peran strategis bagi pembangunan bangsa. 

Jangan remehkan pembangunan mental spiritual, karena itu adalah kekuatan utama suatu bangsa untuk hadir sebagai bangsa yang kuat, adil, sejahtera dan dapat menghadirkan damai dalam kehidupan bersama.

https://www.binsarinstitute.id/2024/05/mengarus-utamakan-pendidikan-keagamaan.html


 

Sunday, May 19, 2024

Memperingati peristiwa Pentakosta

 


 

Apakah yang kita akan dedikasikan kepada Tuhan ketika kita memperingati hari Pentakosta?

Pentakosta mengingatkan kita tentang kesatuan orang percaya. Setelah kenaikan Yesus ke surga semua orang percaya berkumpul untuk menantikan janji Yesus, yaitu mengirimkan Roh Kudus untuk menyertai murid-murid Yesus.

Memperingati Pentakosta berarti perlu komitmen untuk memelihara kesatuan gereja, tanpa kesatuan gereja tidak mungkin gereja dapat bersaksi dengan baik. 

Gereja yang tak mampu membangun kehidupan damai, bagaimana mungkin bisa menghadirkan damai dalam dunia secara luas.

Pentakosta juga mengingatkan bahwa orang percaya perlu kuasa Roh Kudus untuk menjadi saksi Kristus. Pengetahuan doktrin penting, tetapi pengetahuan doktrin tidak cukup untuk hidup sebagai pelaku firman. 

Hanya dengan kuasa Roh Kudus manusia berdosa yang telah diampuni dosanya dapat menjadi saksi Kristus, hidup dalam kebenaran.

 https://www.binsarinstitute.id/2024/05/blog-post.html

Selamat hari Pentakosta!

 

 


 

Hari ini adalah hari Pentakosta, hari dimana janji Yesus mengirimkan Roh Kudus menyertai murid-muridnya setelah kematian, kebangkitan dan kenaikan Yesus ke surga digenapi. 

Hari Pentakosta merupakan hari lahirnya gereja, karya Allah yang luar biasa berdampak besar bagi seantero dunia, dan itu dikerjakan murid-murid Yesus, orang-orang Galilea yang sederhana. Kuasa Roh Kudus memampukan mereka menggetarkan dunia. 

Masihkah kuasa Roh Kudus terus menerus memimpin hidup kita, apalagi ditengah pergumulan hidup yang kian tidak mudah?

Setelah Tuhan Yesus bangkit, selama empat puluh hari Tuhan Yesus mempersiapkan murid-muridNya untuk menjadi saksi kebangkitan-Nya. 

Murid-murid dibimbing Yesus untuk memahami nubuat tentang Yesus yang dijanjikan Allah Bapa. Selama empat puluh hari setelah kebangkitan, Yesus kerap hadir tiba-tiba dihadapan murid-muridNya, bahkan sempat menunjukkan bekas paku ketika di salib untuk membuktikan kebangkitan Yesus kepada mereka yang tidak percaya. 

Singkatnya, sebelum kenaikan Yesus ke surga, murid-murid telah dipersiapkan sedemikian rupa untuk menjadi saksi kebangkitan Kristus.

Menariknya, meskipun  Yesus telah mempersiapkan murid-muridnya selama empat puluh hari setelah kebangkitannya, Yesus belum mengijinkan murid-muridNya untuk pergi memberitakan kabar sukacita hal penebusan diosa yang dikerjakan Yesus di salib. 

Yesus masih meminta murid-muridnya menantikan Roh Kudus yang dijanjikan, yaitu kuasa Roh Kudus yang akan memampukan murid-murid Yesus untuk menjadi saksi kebangkitan Yesus.

Pengetahuan tentang Allah, rencana penyelamatan manusia berdosa melalui korban Yesus di salib, dan pengetahuan tentang kehidupan Kristus, kematian Kristus, dan kebangkitan Yesus tidak cukup bagi murid-murid untuk menjadi saksi Yesus. Hanya dengan kesediaan dipimpin Roh Kudus seorang Kristen bisa menjadi saksi Yesus.

Manusia berdosa tak mampu menahan keinginan nafsu kedagingan yang melekat dalam keberdosaan manusia. Manusia berdosa juga tak mampu melawan cobaan-cobaan yang ditawarkan kenikmatan dunia yang berdosa, belum lagi tipu daya yang iblisyang serba canggih. 

Manusia berdosa yang telah mengalami penebusan Kristus perlu mengandalkan kuasa Roh Kudus untuk dapat menjadi saksi Kristus.

Pentakosta menjadi kesaksian bahwa murid-murid Yesus yang tak mampu setia kepada Yesus ketika Yesus menuju salib, bahkan ada yang berkali-kali menyangkal mengenal Yesus, seperti yang dilakukan Simon Petrus, tapi ketika Roh Kudus menguasai murid-murid Yesus mereka dapat menjadi saksi Kristus yang amat luar biasa.

Tapi, bagaimana gereja Kristen di Indonesia dapat menjadi saks—saksi Kristus, bukankah gereja-gereja Kristen di Indonesia terpecah-pecah dan tak mampu menggenapi doa Tuhan Yesus supaya gereja bersatu dan semua orang akan tahu bahwa gereja yang disatukan oleh Roh Kudus itu adalah murid Yesus?   

Kita perlu berdoa agar kuasa Roh Kudus menguasai gereja Tuhan di Indonesia, agar gereja hidup dalam persekutuan damai sejahtera Allah, dan kemudian menjadi saksi kuasa kebangkitan Kristus. 

Kematian Kristus menebus dosa manusia telah digenapi, dan kuasa kebangkitan Kristus perlu terus menerus menguasai kita, dan itu hanya mungkin terjadi ketika Roh Kudus menguasai kita. 

Selamat Hari Pentakosta.

 https://www.binsarinstitute.id/2024/05/selamat-hari-pentakosta_0540151840.html

Kebohongan Sekte Setan!

  Kebohongan Satanic atau Sekte Setan! Informasi terkait beredarnya kitab satanic yang menjadi pedoman pengikut satanic, serta derita ya...